Ahok segera uji coba sistem bayar angkutan umum per kilometer
Untuk tahap awal, sistem ini akan diberlakukan di trayek bus S 66 jurusan Blok M-Manggarai.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menghapuskan sistem setoran dari kawasannya, dan menggantinya dengan sistem pembayaran per kilometer. Rencananya pencanangan awal akan dilakukan pada bus trayek S 66 untuk jurusan Blok M-Manggarai.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan, dirinya sempat marah kepada Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Benjamin Bukit dan Direktur Utama PT Transjakarta Kosasih. Sebab rencana penghapusan sistem setoran terancam gagal dilakukan dengan alasan kurangnya anggaran.
"Saya orang udah tutup buku bilang enggak cukup. Kenapa kamu (Kadishub dan Dirut PT Transjakarta) enggak ngajuin ke saya. Saya bilang pasti enggak kasih duit karena kamu kan belum jalan. Lagian juga ada APBD Perubahan," tegasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (4/2).
Dia mempersilakan trayek mana saja yang bisa menerapkan sistem ini, entah itu Kopaja ataupun Metromini. Sebab penerapan ini harus dilakukan ujicoba selama tiga bulan terlebih dahulu.
"Tidak ada lagi uang ngetem. Saya mau bayar rupiah per kilometer. Ada dua rute percobaan, tapi enggak apa-apa kami coba satu dulu," terang mantan Bupati Belitung Timur ini.
Kepala Dishub DKI Jakarta Benjamin Bukit mengatakan, pihaknya telah mendapatkan instruksi untuk segera melakukan uji coba sistem pembayaran per kilometer. Trayek pertama yang akan diujicoba adalah S 66 jurusan Blok M-Manggarai.
"Bila setelah diujicobakan di trayek S 66 sistem ini terbukti berhasil meningkatkan pelayanan angkutan umum, maka Dishub DKI akan menerapkannya juga ke trayek lainnya," tutupnya.