Ahok senang jika para kepala daerah ikut bertarung di Pilgub DKI
Kapabilitas dan terobosan di daerah masing-masing diyakini dapat berguna untuk membangun Ibu kota.
Bursa calon Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017 semakin ramai. Partai politik saat ini mulai mempertimbangkan akan meminang kepala-kepala daerah yang ada di Indonesia untuk dikirim ke Jakarta. Tujuannya tak lain adalah untuk bersaing dengan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama.
Sebut saja, nama-nama beken kepala daerah seperti Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pronowo, Bupati Bojonegoro, Suyoto, Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo disebut bakal diusung partai politik untuk berebut kursi DKI 1.
Ahok sapaan Basuki sendiri menyambut baik niatan partai politik itu. Kapabilitas dan terobosan di daerah masing-masing diyakini dapat berguna untuk membangun Ibu kota. Sehingga ia tak khawatir bila tokoh terbaik di suatu daerah datang ke Jakarta.
"Itu yang saya bilang bagus, semua orang yang terbaik dari seluruh Indonesia bisa datang ke Jakarta," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (29/3).
Dia berpesan ada 3 aspek yang harus dimiliki para calon agar bisa mendulang sukses di Jakarta. Pertama, adalah aspek karakter. Karakter yang dimaksud Ahok adalah sikap dan mental berani berlawanan dengan DPRD jika kebijakan yang akan dikeluarkan tidak mengakomodir kepentingan warga.
"Kalau kamu pernah jadi kepala daerah, kan pernah berkuasa, karakter kamu seperti apa. Karakter kamu ini berani enggak misalnya ngadepin oknum DPRD. Kamu punya anggaran berani dibuka enggak,"
Kedua, adalah soal keberania para calon ini untuk transparan terhadap penggunaan anggaran. Syarat terakhir yang disebut Ahok adalah kepuasan warga terhadap kinerja yang selama ini ditunjukkan.
"Kamu punya anggaran berani dibuka enggak. Masyarakat puas enggak dengan kerja kamu. Kan kuncinya di situ. Jadi, kalau kamu di-survei masyarakat enggak puas, kamu berat," imbuh Ahok.
Tak terkecuali bagi dirinya sendiri, bila kepuasan warga DKI terhadap kinerja Ahok berada dalam hitungan di bawah 50 persen, maka akan berat baginya merebut kembali kursi gubernur di periode kedua. Dia pun tak membantah bila ada pihak yang tak ingin Ahok kembali memimpin karena alasan suku dan ras.
"Kalau incumbent di survei, kepuasannya di bawah 60-50, bahaya tuh. Petahana kerja 3-4 tahun, kepuasan masyarakat terhadap anda di bawah 50 persen, itu masalah. Berarti enggak kerja. Kalau rasis ada lah, orang kan enggak suka suku," jelasnya.
Baca juga:
Ahok percaya diri Demokrat bakal beri dukungan di Pilgub DKI 2017
Hanura bakal pecat kader yang tidak dukung Ahok di Pilgub DKI
Ustaz Yusuf Mansur dilirik untuk jadi calon Gubernur DKI Jakarta?
Temui warga Kebon Jeruk, Sandiaga dikerubuti ibu-ibu & gendong bocah
Sandiaga Uno anggap semua bakal calon gubernur DKI lawan yang berat
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Bagaimana Ahok dan Puput Nastiti Devi menunjukkan kebersamaan saat berlibur? Mereka pun membagikan potret momen-momen kebersamaan saat liburan di akun Instagram miliknya.
-
Bagaimana suasana keluarga Ahok dalam pemotretan Natal 2023? Dalam pemotretan Natal, keluarga Ahok tak hanya terlihat kompak dan serasi, namun juga penuh dengan keceriaan. Ahok, bersama istri dan anak-anaknya, terlihat begitu bahagia, menunjukkan kehangatan dan kebersamaan yang begitu erat. Setiap potret memperlihatkan keintiman dan kebahagiaan, tak hanya antara Ahok dan Puput, namun juga dengan kedua anaknya serta sang ibunda yang tak pernah absen dari pemotretan.