Ahok soal dana siluman: Bukan Indonesia hebat-KMP, tapi duit hebat
Ahok curiga dana siluman itu usulan DPRD.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, geram dengan banyak dana siluman yang di RAPBD. Meski sudah diseleksi satu per satu, ada saja pihak nakal coba menyisipkan dana tak bertuan itu.
Ahok, sapaannya, geram. Dia tak tahu siapa yang menyisipkan dana itu, apakah dari pihaknya atau justru DPRD.
"Jadi ini bukan soal Indonesia Hebat lawan KMP. Yang ada duit hebat," kata Ahok usai menghadiri peringatan Maulid Nabi di Gedung Smesco, Minggu (18/1).
Ahok masih tak habis pikir kenapa ada saja pihak-pihak mau mengalokasikan dana yang tak jelas tujuannya. Apalagi, untuk dana siluman Rp 8 triliun yang diketahui diajukan sebagai anggaran visi misi.
"Kita udah susun, selesai. Tiba-tiba enggak tahu dari mana, kirim surat kepada kami bilang ada titipan dari DPRD nih, visi misi. Harus diisi. Ternyata ditaruh di Bappeda, mau diisi. Bappeda kan nggak bisa isi lagi kan udah e-budgeting. Muncul Rp 8,8 triliun. Tapi pasti dia nggak mau ngaku. Ya saya perintahkan nggak boleh diganti," jelasnya.
Dari dana itu, akan diambil Rp 46 miliar untuk dana sosialisasi SK gubernur. Curiga dari DPRD, dia lantas melaporkan hal ini ke Ketua DPRD, Prasetyo Edi Marsudi.
"Apa yang mau disosialisasikan SK gubernur. Makanya saya marah, tapi mereka nggak mau. Bilangnya nggak tau apa-apa. Saya panggil Bappeda, BPKD, sama sekda nggak ada kompromi. Jadi kalau mau berantem, berantem aja. Jadi DPRD yang mau dukung saya gunakan APBD 2014, datang ke Balaikota. Yang nggak mau dukung, nggak usah dateng. Ribut aja deh udah.
"Di Indonesia belum pernah terjadi kan Gubernur lawan DPRD?" pungkasnya.