Ahok sudah bulat gabungkan PT PAM dan PD Pengelolaan Air Limbah
Ahok menilai sumber air yang besar itu tetap akan habis bila terus dikonsumsi tanpa adanya sirkulasi lagi.
Rencana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang ingin menggabungkan PT Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya dengan PD Pengelolaan Air Limbah (PAL) Jaya ternyata tidak main-main.
Penggabungan ini, menurut Ahok sapaan akrab Basuki Tjahaja Purnama karena kedua institusi tersebut memiliki keterkaitan dalam tugas mengelola air baik sumber air maupun air limbah agar kekeringan di Jakarta dapat teratasi.
"Jadi intinya buat kami sudah bulat menggabungkan PAL dan PAM, karena dalam teorinya itu tidak mungkin ada danau sebesar raksasa apapun, kalau kamu ambil airnya terus tanpa mengembalikan air, sirkulasi kembali, pasti kering," kata Ahok saat ditemui di Hotel Grand Cempaka, Jl Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (6/10).
Ahok juga mengatakan sebenarnya Jakarta memiliki potensi air yang sangat besar karena wilayah Jakarta di kelilingi beberapa sungai yang ada di Tangerang dan Jawa Barat seperti sungai Citarum, sungai Cisadane dan sungai Ciliwung.
Namun, Ahok menilai sumber air yang besar itu tetap akan habis bila terus dikonsumsi tanpa adanya sirkulasi lagi. Sehingga, menurutnya, di sinilah pentingnya menggabungkan PT PAM dan PD PAL untuk mengolah kembali air limbah untuk mengatasi keterbatasan air bersih terutama saat musim kemarau.
"Sekarang juga sama, kita tuh dikaruniai luar biasa tau enggak? kita ada citarum dan hampir enggak pernah kering. Kita ada cisadane juga hampir enggak pernah kering, artinya ada debit air terus. Ada ciliwung, itu tiga utama sebetulnya yang hampir tidak pernah kering," ungkap Ahok.
"Kita bisa bayangkan, kalau hampir enggak pernah kering saja kalau anda mau terus ambil ya pasti ga cukup," tambahnya.
Dalam upaya ini, Ahok menambahkan agar melihat Singapura dan Israel yang dengan sangat baik mengolah air limbah mereka sehingga ketersediaan air bersih di negara itu terpenuhi.
"Kalau anda olah semua air limbah, ambil contoh singapura yg enggak ada air. Singapura dulu beli air dari Malaysia. Sekarang dia 100 persen airnya tuh diolah, dia juga membuat banyak waduk-waduk di daerah bukit batok, segala macam dibuat seperti itu," papar Mantan Bupati Belitung Timur ini
"Tapi kalau di israel lebih hebat lagi. Air laut diolah. Tapi maupun mengolah air laut itu, semua harus tetap mengolah air limbah," tutupnya.