Ahok: Tak ada lagi delivery service 24 jam buat korban banjir
Ahok akan memusatkan pembagian makanan di posko pengungsi, bukan mengantarkannya ke rumah-rumah.
Jakarta masih banjir pada musim penghujan pada awal tahun 2015. Hal ini menyebabkan beberapa kawasan kembali tergenang, hingga membuat warga terpaksa mengungsi. Tapi tidak sedikit memilih bertahan.
Terkait mereka yang masih bertahan di rumahnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan, tidak akan memberikan bantuan kepada warga memilih bertahan. Sebab, bantuan tersebut membuat warga menjadi manja sehingga tak mau mengungsi ke posko terdekat.
"Jadi kami kalau ada banjir, sekarang kami hanya menyiapkan dapur umum. Silakan anda datang yang mau makan dan tidak ada lagi delivery service 24 jam kayak kentucky," tegasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (18/2).
Dengan adanya dapur umum, maka Pemprov DKI tak akan mengoperasikan perahu meski sekadar untuk mengantarkan bantuan. Sehingga, perahu dapat dipakai untuk membantu orang tua yang mau mengungsi, sakit. Apalagi ketersediaan perahu karet belum memadai.
"Kami pakai perahu bolak balik cuma dipinjem perahu buat ngangkut (bantuan). Logika sederhana saja, air banjir di sini tidak ada buaya yang lepas kan. Kalau saya udah lapar, air kelelep leher pun saya akan turun cari makanan Jadi orang selalu katakan belum dapat makanan, belum dianterin. Kalau mau makan tolong datang," ujar mantan politisi Gerindra dan Golkar ini.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menyakini, Jakarta tidak akan banjir kecuali adanya sabotase. Sebab banjir hanya akan terjadi di beberapa kawasan yang belum dikerjakan normalisasi sungai dan pembenahan pompanya.
"Kalau tanggulnya udah kami bereskan sepanjang utara, pompa hidup, kami jamin banjir-banjir hanya di lokal yang belum dibereskan saja. Jadi betul-betul kami sangat yakin. Total banjir bisa gak tidak secepat ini. Tapi kami bisa melihat titik genangan udah berkurang banyak. Dulu di atas 100, sekarang 50-60 an. 2 Tahun ini kerja sudah sangat cepat," tutup Ahok.