Ahok tak salah bilang Kampung Pulo banjir sampai kiamat
Ahok dan Haji Lulung kembali berdebat. Kali ini soal banjir di Kampung Pulo. Lulung bilang Ahok pesimistis.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakil DPRD Jakarta Abraham Lunggana (Haji Lulung) kembali berseteru. Kali ini soal banjir di Kampung Pulo, Jakarta Timur.
Ahok mengatakan, Kampung Pulo, Jakarta Timur akan selalu mengalami musibah banjir. Bahkan, banjir tersebut akan terus datang sampai hari kiamat.
Menurut Ahok, Kampung Pulo berada di bantaran Kali Ciliwung yang tidak dibolehkan mendirikan bangunan. Walaupun bukan musim hujan, Kampung Pulo bisa saja kebanjiran apabila debit air yang datang dari hulu Ciliwung sangat besar.
"Kampung Pulo pasti akan banjir sampai kiamat karena warga tinggal di bantaran sungai," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (03/2).
Namun pernyataan Ahok itu dianggap sebagai bentuk sikap pesimistis seorang pemimpin dalam menangani banjir. "Ahok bilang sampai kiamat banjir di Kampung Pulo, Jakarta Timur (Jaktim) tidak akan pernah bisa diatasi. Jelas ini pernyataan pesimis," kata Wakil DPRD Jakarta Abraham Lunggana, di Balai Kota Jakarta, Senin (3/2).
"Kalau pemimpinnya sudah pesimis seperti ini, lantas rakyat Jakarta minta pertolongan siapa lagi?" imbuh Haji Lulung.
Menanggapi hal itu pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna mengatakan, kawasan yang merupakan rumah air seperti bantaran kali Ciliwung sebenarnya bukan diperuntukkan sebagai tempat berpenghuni. Sehingga secara logika dapat dipastikan kawasan rumah yang berada di seputaran aliran air tersebut dapat dipastikan selalu terkena banjir.
Menurut Yayat, pada umumnya alasan masyarakat yang memilih tempat tinggal di kawasan bantaran kali berpikir mudah dalam melakukan aktivitasnya. Seperti mencuci, mandi, bahkan terkadang membuka lahan usaha di kawasan itu.
"Secara logika aliran air akan melintasi daerah bantaran kali. Dapat dipastikan kawasan tempat tinggal di sekitar aliran air akan terkena banjir. Tetapi kebanyakan masyarakat memilih tempat tinggal di bantaran kali karena mudah melakukan aktivitasnya," ujar Yayat saat dihubungi merdeka.com, Senin (3/2).
Yayat menambahkan, berdasarkan penelitian secara ilmiah hal itu dapat dibuktikan. Untuk itu, pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal daerah yang rutin terkena banjir tidak akan selesai bukan berarti sikap pesimistis dari pemimpin publik.
Melainkan secara tidak langsung hal itu merupakan teguran kepada masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut agar tidak menghuni kawasan itu lagi.
"Secara ilmiah daerah seperti Kampung Pulo memang rawan terkena banjir. Jadi sebenarnya pernyataan itu sebagai cara untuk mengajak warga pindah," ujarnya.
Baca juga:
Jokowi: Revitalisasi terminal besar butuh waktu dua tahun
Ini kriteria Jokowi untuk pelayan masyarakat paling depan
Anggota DPRD DKI minta Wali Kota Jakbar mundur
Belum puas, Jokowi bakal sidak ke kantor Wali Kota Jakbar lagi
Ini alasan wali kota Jakbar tak ada di kantor saat Jokowi sidak
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Di mana Jokowi meninjau lokasi banjir lahar dingin? Jokowi usai meninjau lokasi banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5).
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).