Ahok temukan banyak perusahaan enggan ikut e-catalog
Selama ini, perusahaan-perusahaan itu lebih memilih mengandalkan jaringan di Pemrov DKI.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) mengatakan, saat ini masih terkendala untuk menerapkan sistem e-catalogue. Salah satu penyebabnya karena banyak daftar barang dan perusahaan yang harus dimasukkan. Sedangkan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) masih kekurangan orang.
"LKPP juga kekurangan orang. Mereka masih harus meneliti semua barang yang masuk karena semua harga masih mau dimasukkan. Selain itu barang-barang baru juga perlu dimasukin," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (13/2).
Selain itu, banyak juga perusahaan tidak ingin masuk dalam e-catalog. "Ternyata perusahaan banyak juga yang gak mau dimasukin ke e-catalog," ungkapnya.
Ahok curiga, perusahaan yang enggan ikut sistem e-catalog takut bersaing. Selama ini, perusahaan-perusahaan itu lebih memilih mengandalkan jaringan di Pemrov DKI.
"Contohnya lampu LED, mereka banyak yang mainin makanya kita susah kalau mau ganti. Soalnya China-kan banyak bener. Jadi kita susah terbiasa bersaing bukan dalam hal mutu, lebih mengandalkan jaringan mereka," katanya.
Katalog elektronik atau e-catalogue adalah sistem informasi elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis dan harga barang tertentu dari berbagai penyedia barang atau jasa pemerintah.