Ahok yakin umat Islam Jakarta cerdas, tak akan mudah percaya Gafatar
"Yang daftar ISIS saja kecil kok," kata Ahok.
Hilangnya seorang dokter asal Lampung, Rica Tri Handayani membuat Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar jadi pembicaraan hangat di Indonesia. Banyak menyebut kelompok ini memberikan ajaran sesat yang jauh melenceng dari ajaran Islam.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku belum mendengar apakah Gafatar yang mengedepankan aksi sosial ini sudah terdaftar sebagai organisasi terlarang di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta atau tidak. Namun dia yakin, umat Islam di Jakarta sudah cerdas.
"Masa? Kayaknya enggak deh. Saya enggak tahu. Kalau itu berbentuk organisasi ya boleh saja. Selama kamu tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 ya boleh semua organisasi," kata Basuki di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (12/1).
Ahok, begitu dia disapa, mengatakan bila ajaran yang diberikan oleh Gafatar ini menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945, maka sebaiknya dicoret saja dari daftar organisasi yang diakui. "Kalau bertentangan ya dicoret," tegasnya.
Dia juga memastikan, untuk di Pemprov DKI sendiri, jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di bawahnya tidak ada yang bergabung dengan Gafatar. Untuk cakupan nasional, mantan politisi Gerindra ini menilai, perkembangan kelompok ini tidak akan besar. Hal tersebut, katanya lantaran orang islam di Indonesia sudah cerdas dalam memilih organisasi yang benar dan tepat
"Yang daftar ISIS saja kecil kok. Penduduk muslim begitu besar, berapa banyak yang gabung ke ISIS coba yang segitu besar? Sedikit. Orang Islam di kita ini cerdas dan rahmatan lil alamin," klaim dia.
Beredarnya berita soal kelompok Gafatar ini berawal sejak Hilangnya Dokter Rica Tri Handayani selama 11 hari. Rica dikabarkan lantaran bergabung dengan Gafatar.
Baca juga:
Gafatar juga aktif di Riau, merekrut dengan cara kegiatan sosial
Ahok setuju Polda Metro Jaya sediakan lokasi balap liar
Selvi & Finda terang-terangan ajak mahasiswa UNS gabung Gafatar
Gafatar sempat mendapat izin berorganisasi di Solo
Sularto, warga Boyolali tak tahu ketiga anaknya ikut Gafatar
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Dimana konsentrasi dokter spesialis di Indonesia? Dia mengatakan 59 persen dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa. "Rata-rata semuanya dokter spesialis pada di Jawa dan di kota. 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa, 59 persen," ujarnya.
-
Kapan acara akad nikah Dhitya Putra Bungsu Dokter Boyke? Akad nikah putra bungsu dokter Boyke di pagi hari digelar dengan adat Jawa yang begitu kental.
-
Apa profesi Rizki Natakusumah? Rizki Natakusumah adalah seorang politisi yang menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk periode 2019-2024, mewakili daerah pemilihan Banten I yang meliputi Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
-
Apa yang terjadi pada Dokter Aulia Risma? Kasus kematian mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) dokter Aulia Risma Lestari menjadi perbincangan hangat masyarakat luas. Bagaimana tidak, di balik kematian mendadak dokter Aulia ternyata ada tindak pembullyan yang dialami oleh mendiang.
-
Kapan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) resmi terbentuk? Tepat pada 24 Oktober 1950, IDI secara resmi mendapatkan legalitas hukum di depan notaris.