Aktivitas dan Percakapan Terakhir Sebelum Satu Keluarga Tewas di Rumah Kalideres
Empat orang warga yang tinggal satu atap di Perumahan Citra Garden Satu Extension, RT 007, RW 015, Kalideres, Jakarta Barat, ditemukan tewas. Mereka ditemukan meninggal dunia pada Kamis (10/11) kemarin, sore.
Empat orang warga yang tinggal satu atap di Perumahan Citra Garden Satu Extension, RT 007, RW 015, Kalideres, Jakarta Barat, ditemukan tewas. Mereka ditemukan meninggal dunia pada Kamis (10/11) kemarin, sore.
Keluarga yang terdiri dari suami istri dan anak itu dikenal tertutup oleh warga sekitar. Hal ini diungkap oleh sang Ketua RT setempat, Asiung.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Kenapa Pantai Cemara Cipanglay sempat viral? Sebelumnya, Pantai Cemara Cipanglay sempat viral di media sosial, karena jadi salah satu pantai yang tersembunyi dan belum banyak diketahui masyarakat umum.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Dimana kelima mayat itu ditemukan? Menurut Fathir lima mayat itu ditemukan pihaknya di sebuah ruangan lantai 15 UNPRI usai menggeledah kampus swasta tersebut.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
"(Keseharian) Sangat tertutup, tidak ada komunikasi. Itu pun kalau saya ada kegiatan lingkungan saya baru panggil gedor-gedor, keluar. Ini ada misalnya pendataan BPS, atau penyemprotan DBD desinfektan kemarin covid saya semprot, baru keluar," kata Asiung kepada wartawan di lokasi, Jumat (11/11).
Asiung sampai tidak mengetahui apa pekerjaan keluarga tersebut. Padahal, korban sudah tinggal di kawasan itu selama 20 tahun. Mereka juga tidak tergabung dalam grup WhatsApp RT.
"Terakhir, saya ketemu anak sama ibunya tiga bulan yang lalu," ujarnya.
"(Aktivitas) Kadang-kadang pakai motor, kadang-kadang pakai mobil. Jarang berjalan kaki. Pagi biasanya keluar buat ke pasar. Terakhir tiga bulan yang lalu saya lihat," tambahnya.
Meski sudah lama tidak bertemu dengan para korban, komunikasi keduanya itu tetap berjalan. Terutama, pada saat Asiung menanyakan kondisi rumahnya yang terlihat gelap.
Apalagi, sempat terlihat ada mobil boks masuk ke dalam garasi rumah tersebut.
"Tidak ada (curiga), biasa-biasa saja. Kurang lebih 5 September, saya ngelihat itu kemarin ada mobil boks mengeluarkan barang kayak perabotan. Itu yang dilihat mbak saya kurang lebih 1,5 bulan pastinya. Perabotan lemari es, AC, mbak saya langsung ke dalam," ucapnya.
Lalu, terkait dengan rumah korban yang sempat gelap tersebut, Asiung menanyakan kepada salah satu korban, kenapa rumah itu tidak ada penerangan. Apakah karena memang rumah itu sudah dijual.
"Dijawab tidak om. Selesai kan. Saya melihat di sekitar itu rumah saya diseberang rumahnya gelap. Makanya saya telepon," sebutnya yang tinggal persis di depan rumah korban.
Berdasarkan chat yang dilihatkan Asiung kepada merdeka.com, Asiung melakukan komunikasi terkait dengan kelistrikan kepada salah satu penghuni rumah bernama D pada 31 Agutus 2022 lalu. Lalu, untuk terkahir korban itu terlihat online pada 4 Oktober 2022.
Saat itu, Asiung terlihat mengirimkan pesan berupa chat dan foto kepada D dengan berisi 'Tunggakan PLN mohon segera dilunasin ya. Takutnya listriknya diputus, tolong dikabarin lagi ya,' tulis pesan Pak RT.
Saat itu, D terlihat membalas chat dari Asiung. "Iya om, maaf ya om, jadi ngerepotin, nanti aku kabarin lagi, terima kasih," balas D.
Kemudian, pada 5 September 2022, Asiung kembali mengirimkan pesan chat serta foto kode ID PLN yang kemudian mengirimkan nomor rekening atas nama Haidi Rofiq.
"Iurannya dibayarkan oleh Petugas PLN Pak Haidi Rofiq karena adanya program dari PLN se Jakarta-Tangerang. Apabila diabaikan maka meterannya akan dicabut oleh Petugas PLN. Mohon ditanggapi dan dibayarkan sebelum dilakukan pencabutan meterannya. Petugas sudah menghubungi Ketua RT 007/015," ujar Asiung.
Namun, pesan itu tidak mendapatkan balasan dari korban. Hingga akhirnya, pada 9 November 2022 Asiung kembali mengirimkan pesan chat serta gambar kepada korban yakni petugas PLN yang sedang melakukan pemutusan listrik rumah sekira pukul 17.02 WIB.
"Pemutusan listrik di Lokasi AC NO.7 -RT007 /015 oleh Petugas PLN dan sudah diketahui oleh Mama ya. (Gambar terlampir)," ujar Asiung.
Ditemukan Tewas
Sebelumnya, ditemukan empat mayat di dalam rumah yang berada di kawasan Kalideres, Jakarta Barat. Penemuan mayat itu dibenarkan oleh Kanit Reserse Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendy.
"Iya (ditemukan empat mayat di dalam satu rumah)," kata Avrilendy saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (11/11).
Penemuan mayat tersebut pertama kali diketahui oleh warga sekitar pada Kamis (10/11) kemarin yang kemudian dilaporkan kepada RT setempat.
"Kemarin (ditemukan), ada yang laporan ke RT karena bau nyengat dari luar," ujarnya.
Ia menyebut, dari hasil penyelidikan awal pihaknya tidak ditemukan adanya luka akibat terkena benda tajam ataupun tumpul dari korban.
"(Ada luka terkena benda tajam atau tumpul) nihil," sebutnya.
Namun, ia belum menjelaskan terkait identitas serta hasil autopsi terhadap empat mayat yang sudah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
(mdk/rnd)