Angka kecelakaan di jalur Transjakarta melonjak hampir 200 persen
Angka kecelakaan yang terjadi di jalur Transjakarta melonjak. Pada 2015 ada 427 kasus kecelakaan. Angka itu langsung melonjak hampir 200 persen menjadi 852 kasus di 2016. Pada 2015 korban meninggal mencapai 7 dan 87 korban luka. Sementara pada 2016 dengan jumlah kasus 852, ada 5 korban meninggal dan 86 korban luka.
Sekda Pemprov DKI Jakarta, Saefullah memaparkan lonjakan pengguna Transjakarta sepanjang 2016. Angka penumpang Transjakarta melonjak dari 102,8 juta penumpang di 2015 menjadi 123,7 juta penumpang pada 2016. Ini sejalan dengan jumlah rute Transjakarta dari 39 rute menjadi 80 rute. Jumlah bus yang beroperasi juga semakin banyak dari 602 unit di 2015 menjadi 1.056 pada 2016.
"Pelanggan kita dari 102,8 juta jadi 123,7 juta. Rute kita dari 39 bertambah jadi 80 rute, dan operasi bus dari 605 jadi 1056," kata Saefullah di Balai Kota, Jakarta, Senin (30/1).
-
Bagaimana cara Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dikawal? Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan.
-
Apa tujuan dari perpanjangan jam operasional Transjakarta? Perpanjangan jam operasional armada bus Transjakarta diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya kepadatan pelanggan setelah laga berlangsung. Sehingga, masyarakat yang menonton bisa kembali ke rumahnya masing-masing dengan cepat.
-
Kapan uji coba Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dilakukan? Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kenapa kecepatan Transjakarta selama uji coba dikurangi? “Tadi kecepatannya dikurangi setengah, sudah dihitung oleh dishub, tadi karena dikawal, kecepatan dikurangi setengah,” kata Heru di Bandara Soekarno Hatta, Rabu (5/7).
-
Dimana uji coba Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dimulai? Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kenapa Transjakarta memperpanjang jam operasionalnya? Perpanjangan jam layanan dilakukan untuk mendukung akses mobilitas masyarakat yang ingin menonton secara langsung pertandingan itu di GBK.
Meski demikian dia menyayangkan tingginya angka kecelakaan yang terjadi di jalur Transjakarta. Pada 2015 ada 427 kasus kecelakaan. Angka itu langsung melonjak hampir 200 persen di 2016.
"Tapi yang prihatin kecelakaan juga bertambah. Kasus kecelakaan ada 852 di sepanjang 2016, (sedangkan) di tahun 2015 hanya ada 427 kasus," ujar Saefullah.
Meski demikian, jumlah korban dalam kecelakaan di jalur TransJakarta mengalami penurunan. Saefullah merincikan, pada 2015 korban meninggal mencapai 7 dan 87 korban luka. Sementara pada 2016 dengan jumlah kasus 852, ada 5 korban meninggal dan 86 korban luka.
Dia melihat banyaknya kasus kecelakaan di jalur Transjakarta disebabkan oleh kendaraan pribadi yang menabrak separator busway yang telah ditinggikan. Lalu ada juga yang mobil atau box masuk ke jalur TransJakarta dan menyerempet di gate busway.
Terakhir bus yang menyerempet dermaga atau kanopi halte TransJakarta. Untuk itu, dia meminta Dinas Perhubungan untuk memberikan warna yang mencolok pada separator-separator busway.
"Kebanyakan mobil pribadi nabrak separator. Jadi saya minta supaya Dishub memberikan warna yang menyolok untuk separator-separator. Khususnya di tempat-tempat masuknya dikasih warna," ujarnya.
"Jadi jangan gelap, kasih warna menyolok kuning atau merah," imbuhnya.
Disinggung soal penambahan jumlah armada, tahun ini Pemprov DKI akan menambah 1.700 unit bus Transjakarta. Ini dilakukan untuk mendorong warga beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi massal di Jakarta.
"Jadi akan ada di akhir 2017 sekitar 3.000 bus," ucapnya.
Pihaknya mengaku mengalami kesulitan dalam rangka penyediaan bus. Sebab dari 7 karoseri yang ada, PT TransJakarta menilai hanya ada 4 yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hingga saat ini kata dia sudah ada sekitar 1500 bus TransJakarta yang beroperasi di semua koridor. Dia berharap, penambahan bus akan sejalan dengan penambahan pengguna Transjakarta.
"Sampai hari ini ada sekitar 1500-an lebih yang existing melayani masyarakat. Jadi jumlah bus bertambah, dari penumpang juga bertambah," tutupnya.
(mdk/noe)