Anies: Banyak yang Mengentengkan Covid, dalam Hitungan Hari Berubah Duka
Oleh karena itu, dia meminta jangan ada lagi yang menyepelekan virus Corona. Anies bersaksi banyak menemukan orang yang menggampangkan, namun kemudian berduka karena terpapar Covid-19.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengecek pemakaman khusus Covid-19 di Rorotan, Jakarta Utara. Lewat unggahan di instagram @aniesbaswedan, dia mendatangi keluarga korban dan ikut mendoakan.
“Mengitari makam. Berdua. Perempuan berkerudung. Laki-laki berjaket ojol dengan kopiah putih. Berjongkok, tangan menengadah. Lantunan doa terdengar pelan. Saya datangi & duduk melingkar bersama mereka. Ikut mengamini doa mereka. Usai doa, ibu berkerudung bercerita, “Ini makam Ayah. Kalau makam Emak di sebelah sana,” sambil menunjuk sisi barat, 50-an meter jaraknya. Di makam Ibunya, juga sedang dikelilingi cucu & anggota keluarga lain,” tulis Anies dalam keterangan foto, Jumat (16/7).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
Dia lantas mengingatkan, kematian bukan sekadar angka. “Jangan pernah anggap laporan kematian itu sekadar angka. Kemarin para petugas Distamhut menguburkan 281 jenazah, itu adalah kisah pilu ribuan keluarga. Orang tercinta yang sebulan lalu masih bugar & bahagia. Semua berubah,” ungkapnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengaku terkejut saat mendatangi Pemakaman Rorotan pada Kamis (15/7) kemarin. Karena hanya dalam hitungan hari, hamparan tanah lapang itu berubah jadi deretan makam yang amat banyak
Oleh karena itu, dia meminta jangan ada lagi yang menyepelekan virus Corona. Anies bersaksi banyak menemukan orang yang menggampangkan, namun kemudian berduka karena terpapar Covid-19.
“Jangan anggap covid sepele, seakan hanya ada di berita. Kami sudah jadi saksi begitu banyak yang mengentengkan covid, lalu dalam hitungan hari berubah duka,” tegasnya.
“Mari kita saling lindungi keluarga, diri kita dan lingkungan. Taati protokol kesehatan, jaga keselamatan sesama. Jangan lewat selalu panjatkan doa: Ya Allah, Ya Rahman, hanya kepada-Mu Kami memohon pertolongan, hanya Kepada-Mu kami memohon perlindungan #ABW,” tutup Anies dalam keterangan foto.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kasus Kematian Tambah 1.205, Jawa Timur Terbanyak Per 16 Juni 2021
Update Kasus Covid-19 di Indonesia Per 16 Juli 2021, Meninggal 1.205 Orang
Kemenkes Sebut Ada Kemungkinan Perbedaan Hasil Tes Covid-19 Pembanding
Wagub DKI: Kalau Kesehatan Baik, Ekonomi akan Bergerak Lebih Baik
Menkes Tambah 2.000 Tempat Tidur untuk Pasien Bergejala Sedang
Indonesia Impor Remdesivir, Actemra dan Gammaraas untuk Penuhi Stok Obat Covid-19