Anies Baswedan, Kursi Wagub DKI dan Legenda Cerita Siti Nurbaya
Pernyataan Anies baru-baru ini menyindir sosok Sitti Nurbaya. Seperti apa?
Empat bulan sudah posisi Wakil Gubernur DKI dibiarkan kosong setelah Sandiaga Uno mundur untuk maju sebagai Cawapres mendampingi Prabowo Subianto. Selama itu, Anies Baswedan sendirian memimpin Ibu Kota. Teka-teki siapa yang menjadi pengganti Sandi juga masih menjadi misteri. Hal ini disebabkan karena Gerindra dan PKS sebagai partai pengusung Anies-Sandi belum menemukan kata sepakat siapa yang akan diajukan ke DPRD DKI Jakarta.
PKS dan Gerindra sama-sama ngotot menyodorkan nama calon wagub dari partainya. Beberapa elite Gerindra yang juga menginginkan posisi Wagub DKI. Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik yakin akan mendampingi Anies Baswedan. Di sisi lain, PKS juga sudah menyodorkan dua nama untuk menggantikan Sandi. Dua nama itu adalah Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.
-
Apa alasan PKS mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman? "Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar," pungkasnya.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Siapa kakek buyut dari Anies Baswedan? Umar merupakan kakek buyutnya.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
PKS tak terima jika posisi wagub diisi oleh Gerindra. Presiden PKS Sohibul Iman yang mengklaim Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah berkomitmen memberikan kursi wakil gubernur DKI Jakarta kepada PKS. Dia pegang teguh komitmen itu meski kader Gerindra di DKI menolak.
"Dan itu sampai sekarang tidak berubah. Pak Prabowo mengatakan itu adalah hak PKS," kata Sohibul beberapa waktu lalu.
Tarik ulur kedua partai masih terus terjadi. Sebagai wujud kekecewaan, PKS Jakarta mengancam akan mematikan mesin PKS untuk pemenangan Prabowo Subianto- Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Jika kadernya tak terpilih menjadi wagub DKI.
"Terutama kader-kader muda yang kecewa terkait janji soal wagub DKI tidak dipenuhi. Jika sudah kecewa, otomatis 'mesin partai pasti mati' karena PKS partai kader," kata Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi waktu itu.
Setelah sekian lama jadi debat kusir di publik, PKS dan Gerindra akhirnya duduk bersama untuk membahas kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Pertemuan di Kantor DPD Gerindra Jakarta Pusat, pada 5 November 2018, pertemuan menghasilkan sejumlah kesepakatan. Salah satu poinnya yakni kedua partai sepakat membentuk badan atau lembaga untuk melakukan uji kepatutan dan kelayakan (fit and propert test) terhadap calon Wagub DKI Jakarta.
Walau sudah membuat kesepakatan nyatanya sampai detik ini, posisi wagub DKI masih kosong. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi turut bersuara. Dia berharap, tarik ulur posisi calon Wakil Gubernur DKI antara Partai Gerindra dan PKS dapat segera diselesaikan.
Menurut Pras, persoalan pemilihan wagub adalah hal yang sederhana. Sebab, kedua partai pengusung sudah sepakat calon akan berasal dari PKS dan hanya perlu menyepakati rencana fit and proper test.
"Tinggal suit-suitan siapa sih, simpel masalah Jakarta. Yang jelas Jakarta butuh jabatan wagub. Nah ini, Pak Gubernur harus ada pendampingnya," katanya Pras sambil sedikit bercanda.
Di sisi lain Gubernur DKI Anies Baswedan mulai gerah dengan polemik ini. Dia mengibaratkan dirinya sebagai Siti Nurbaya yang dipaksa berjodoh dengan pilihan terbaik menurut sang orangtua.
"Di Indonesia itu unik, penentuan wakil bukan gubernur yang menentukan jadi ini seperti kembali ke zaman Siti Nurbaya di mana kita tidak terlibat untuk menentukan," kata Anies di Balai Kota, Rabu (12/12) lalu.
Kendati mau 'dijodohkan', Anies berharap aspirasinya untuk seorang wakil gubernur bisa direalisasi oleh para partai pengusung. "Nanti mudah-mudahan aspirasinya bisa diteruskan ke partai politik," singkat Anies.
Pernyataan Anies mengibaratkan perjodohannya seperti kisah Siti Nurbaya menjadi sorotan. Jika melihat kisah Siti Nurbaya dalam fiksi adalah tentang cinta remaja antara Samsulbahri dan Siti Nurbaya. Keduanya menjalin cinta tetapi terpisah ketika Samsul terpaksa pergi ke Batavia (saat ini bernama Jakarta) untuk melanjutkan pendidikan.
Siti Nurbaya terpaksa menikah dengan Datuk Meringgih yang kaya tetapi kasar karena Sulaiman, ayah dari Nurbaya tidak dapat melunasi utang kepada Datuk Meringgi. Sulaiman dihadapkan dua pilihan menyerahkan Nurbaya untuk menjadi istri Datuk Meringgi atau menyerahkan dirinya sendiri sebagai tahanan.
Terdorong oleh rasa sayang kepada ayahnya, Nurbaya yang sudah tidak beribu itu terpaksa menyerahkan diri kepada Datuk Meringgi. Mirisnya Nurbaya dibunuh oleh Meringgih.
Baca juga:
Anies Sebut Polemik Wagub DKI Mirip Perjodohan Siti Nurbaya
Cawagub DKI dari Luar Bisa Jadi Solusi Kebuntuan Gerindra-PKS
Anies Sebut Erwin Aksa Masuk Cawagub Gosip
Kursi Wagub DKI Belum Terisi, PKS Ingin Cepat Tuntas Agar Tak Repot di Pilpres
Elite Gerindra Ada Acara, Rapat Fit and Proper Test Cawagub DKI dengan PKS Ditunda
Bahas Cawagub DKI, PKS Akan Samakan Persepsi dengan Gerindra