Anies Baswedan Sebut Sistem Anggaran 'Amburadul' Warisan Gubernur Sebelumnya
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut kesalahan sistem dalam penganggaran APBD milik Pemprov DKI Jakarta sudah terjadi lama. Dia menyebut, sistem yang saat ini digunakan merupakan masih menggunakan cara lama atau manual saat pengecekan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut kesalahan sistem dalam penganggaran APBD milik Pemprov DKI Jakarta sudah terjadi lama. Dia menyebut, sistem yang saat ini digunakan merupakan masih menggunakan cara lama atau manual saat pengecekan.
"Sistem masih manual pengecekan manual maka ada puluhan ribu item. Saya kerjakan satu-satu kemarin, tapi saya tidak berpanggung," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (30/10).
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
Selain itu, dia mengaku harus memanggil satu per satu jajaran Pemprov DKI untuk melakukan evaluasi dari pengajuan anggaran. Padahal bila menggunakan sistem digital yang smart dapat membantu verifikasi data secara lebih mudah.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyebut masalah sistem ini telah berlangsung sejak pemerintahan gubernur sebelumnya.
Sistem elektronik APBD Pemprov DKI pertama kali dibentuk pemerintahan Gubernur Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat menjabat pada 2012.
"Karenanya, menurut saya, saya tidak akan meninggalkan ini ke gubernur sesudahnya, PR ini. Karena saya menerima warisan nih, sistem ini," ucap Anies.
Karena hal itu, dia menyebut pihaknya akan membuat sistem pengecekan secara otomatis. Anies menyebut nantinya akan mempermudah pemimpin DKI Jakarta selanjutnya.
"Agar gubernur berikutnya tidak menemukan masalah yang sama dengan yang saya alami. Karena sistemnya sudah ada dari dulu, sehingga perencanaan yang dimulai di Januari, kan ada nanti rembuk Musrenbang," jelasnya.
Sebelumnya, sejumlah anggaran di rencana KUA-PPAS untuk APBD 2020 menjadi sorotan sejumlah pihak. Salah satunya yakni pengadaan lem aibon oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta sebesar Rp182 Miliar.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Gubernur Anies Sindir PSI: Cari Panggung dan Beratraksi
PDIP Sindir Anies: Kalau Niatnya 'Main', Sistem Sepintar Apapun Dicari Celahnya
Ketua DPRD DKI Sarankan Anies Ganti SKPD Tak Tegas Soal Anggaran
Penjelasan Sudin Pendidikan Jakbar Soal Anggaran Lem Aibon Rp82,8 Miliar
Anggaran Pulpen Rp124 Miliar, Anies Tegur Sudin Pendidikan Jaktim
DPRD DKI Cecar Soal Anggaran TGUPP Capai Rp19 Miliar
Temukan Anggaran Alat Tulis Tak Masuk Akal, Anies Bilang 'Stop Doing This!'