Anies: Pandemi Luruskan Prioritas Negara untuk Lindungi Tiap Tumpah Darah Indonesia
Menurut Anies, prioritas tersebut tidak lain yakni melindungi segenap tumpah darah Indonesia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, bahwa pandemi Covid-19 memberikan kesempatan kepada seluruh elemen bangsa untuk kembali meluruskan prioritas. Prioritas tersebut tidak lain yakni melindungi segenap tumpah darah Indonesia.
"Pandemi ini memberi kesempatan kepada kita untuk meluruskan kembali prioritas kita bahwa negara dihadirkan untuk melindungi setiap tumpah darah Indonesia," kata dia dalam Upacara HUT ke-76 RI, di Balai Kota, Jakarta, Selasa (16/8).
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Bagaimana tanggapan Anies Baswedan tentang hak angket? Sementara, Anies Baswedan mengatakan menyerahkan keputusan terkait hak angket kepada pimpinan partai politik.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
Upaya melindungi segenap tumpah darah Indonesia, lanjut Anies, merupakan kerja yang saat ini sedang digalakkan DKI. Pelayanan yang berkaitan dengan penanganan pandemi diberikan kepada siapapun tanpa memandang status sosial maupun status adminstrasi.
"Kita melindungi semua. Kita tidak melihat status KTP, status sosial ekonomi. Siapapun yang berada di kawasan ini membutuhkan bantuan kesehatan maka negara hadir memberikan bantuan kesehatan. Siapapun yang membutuhkan perlindungan lewat vaksinasi Jakarta laksanakan vaksinasi itu pada siapapun yang membutuhkan. Prinsip yang kita pegang adalah kemanusiaan yang adil dan beradab," tegas dia.
"Pandemi cermin dengan kaca pembesar untuk kita melihat diri kita sendiri. Sudahkah kita menetapkan prioritas itu, keselamatan di atas segalanya. Dengan kaca pembesar ini membuka semua ruang yang mungkin tertutup menunjukkan pada kita kepada seluruh bangsa tentang arah prioritas sikap dari masing-masing kita ketika menghadapi tantangan sebesar pandemi," imbuh Anies.
Pandemi juga memberikan peringatan bahwa keselamatan berada di atas segalanya. Ikhtiar melindungi keselamatan manusia itulah yang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bahu-membahu menuntaskan persoalan yang datang.
"Artinya pandangan boleh berbeda, latar belakang boleh berbeda, sikap terhadap berbagai urusan boleh berbeda, tapi begitu menyangkut keselamatan sesama maka kita harus bersatu, kita harus bekerja bersama, harus berkolaborasi karena yang kita hadapi (Covid-19) tidak membeda-bedakan," tandasnya.
Butuh Stamina Besar Melawan Pandemi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak seluruh elemen masyarakat belajar dari para pejuang kemerdekaan masa lalu. Pelajaran tersebut yakni dibutuhkan stamina yang besar untuk mencapai tujuan yang diidamkan.
Menurut dia, pernyataan sebagai bangsa Indonesia sudah diucapkan pada hari sumpah pemuda, 28 Oktober 1928. Namun, butuh waktu 17 tahun untuk sampai pada peristiwa proklamasi.
"Bayangkan perjalanan waktu 17 tahun. Diperlukan stamina yang luar biasa untuk berjuang, untuk bertahan menghadapi kekuatan kolonial selama belasan tahun tanpa tahu kapan akan berakhir, kapan akan menang," kata dia dalam Upacara HUT ke-76 RI, di Balai Kota, Jakarta, Selasa (16/8).
Hari-hari ini, bangsa Indonesia juga sedang berhadapan dengan tantangan besar. Tantangan tersebut bukan kolonialisme, tapi pandemi Covid-19.
"Hari ini, kita generasi penerus republik ini dihadapkan dengan tantangan yang membutuhkan stamina panjang. Mereka berhadapan dengan kolonial tiap hari, tiap pekan, tiap bulan tiap tahun bertahun-tahun," jelas dia.
Melawan pandemi membutuhkan stamina yang kuat dan panjang. Diharapkan dengan ikhtiar bersama, bangsa Indonesia mampu menghadapi pandemi.
"Stamina kita diuji. Stamina intelektual, stamina mental, stamina fisik. Mari kita tunjukan bahwa republik ini masih punya pejuang-pejuang sebagaimana pejuang-pejuang yang merintis kemerdekaan," tandas dia.
Baca juga:
Anies: Kita Semua Memiliki Tanggung Jawab Menuntaskan Janji Kemerdekaan
Anies 'Bedah' Teks Proklamasi: Bangsa Indonesia Ada Sebelum Negara Dinyatakan Hadir
Tali Bendera Putus, Peserta Upacara di Sumba Barat Panjat Tiang
Doa Menag di Upacara HUT RI: Kokohkan Jiwa Raga Kami untuk Menjaga Keindahan Negeri
Warga Pekanbaru Lomba 17 Agustus Pakai APD Biar Tak Kena Corona
Penampilan Jokowi Berbaju Adat Lampung di HUT ke-76 RI