Antisipasi Banjir, Pemprov Jakarta Kerahkan 257 Alat Berat untuk Gerebek Lumpur
Pemprov DKI berencana menambah satu sif atau sesi untuk melakukan pengerukan. Jadi total pengerukan dilakukan selama dua sesi per harinya.
Pemerintah DKI Jakarta terus melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi banjir. Salah satunya dengan melakukan pengerukan lumpur atau yang diistilahkan Gerebek Lumpur.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan Gerebek Lumpur ini dilakukan dengan menerjunkan ratusan alat berat.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Di mana banjir Jakarta pada tahun 1960 terjadi? Mengutip dari buku Sejarah Kota Jakarta 1950-1980 karya Edi Setyawati dkk mengatakan, pada awal tahun 1960 terjadi banjir di Jakarta, setelah mengalami musim hujan yang hebat sehingga 7 kelurahan sangat menderita, terutama daerah Grogol dan sekitarnya.
"Kemudian program yang baru ada Gerebek Lumpur atau meningkatkan daya tampung air dengan cara melakukan pengerukan, 257 alat berat kita hadirkan lebih dari 260 truk kita hadirkan untuk membantu," kata Riza Patria di Jakarta, Jumat (5/2).
Untuk mengakselerasi pengerukan, Pemprov DKI berencana menambah satu sif atau sesi untuk melakukan pengerukan. Jadi total pengerukan dilakukan selama dua sesi per harinya.
"Kemudian juga ke depan yang selama ini kita satu sif, kita akan coba dua sif dalam rangka pengerukan," sebutnya.
Antisipasi banjir juga dilakukan dengan program-program lama seperti normalisasi, naturalisasi daerah aliran sungai dan membuat waduk.
"Kemudian mempersiapkan pompa-pompa mobile dan pompa stasioner yang baru kita memperbanyak pompa mobile," katanya.
Menurut Riza, pihaknya juga membuat sodetan-sodetan aliran sungai guna menampung air yang selama ini tergenang.
"Kemudian ada juga yang baru juga program kita membuat sodetan-sodetan atau terobosan, kemudian membuat kelokan-kelokan supaya bisa menampung air yang selama ini bergenang," ucap Riza.
Reporter: Yopi Makdori
Baca juga:
Jumat Pagi, Rumah Warga Kampung Melayu Terendam Banjir 1 Meter
Pos Pantau Cipinang Hulu Siaga III, BPBD Ingatkan Warga DKI Waspada Banjir
Ribuan Satgas Sampah Disiagakan 24 Jam Hadapi Cuaca Ekstrem Jakarta
Menjala Ikan di Kuburan
Pemprov DKI Siagakan 5 Ribu Satgas 24 Jam Atasi Sampah di Musim Penghujan