APBD DKI belum disahkan, padahal proyek perbaikan jalan mendesak
Anggaran untuk perbaikan jalan di lima wilayah sekitar Rp 60 miliar.
Pemprov DKI Jakarta akan mendaur ulang (me-recycling) struktur pondasi sejumlah jalan di kawasan. Dengan begitu, pondasi yang kerap rusak karena menahan beban yang melebihi kapasitasnya, akan terganti dengan yang baru.
Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan Dinas Binamarga DKI Sukowibowo, mengatakan, perbaikan pada tahun ini lebih difokuskan untuk daur ulang struktur pondasi jalan. Struktur pondasi jalan yang sudah ada dibongkar lalu dilapis ulang.
"Recycling itu, jalan kami daur ulang. Pondasi jalannya kami garuk sampai setebal kurang lebih 30 sentimeter, kami tambah semen, baru kami lapis layer," jelasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (15/1).
Dia menambahkan, teknis pengerjaan daur ulang jalan intinya merombak konstruksi bawah jalan, lalu meng-upgrade total lapisan di atasnya tanpa harus meninggikan jalan. Kegiatan daur ulang jalan akan diprioritaskan di ruas jalan arteri yang kondisi struktur jalannya telah rusak dan bergelombang. Misalnya, Jalan HR Rasuna Said, Jalan Pemuda, Jalan Pramuka dan Jalan Kyai Caringin .
"Jadi nggak ada peninggian, pondasinya kami perbaiki, paling kami tambah lapis nanti tujuh sentimeter. Kami ambil jalan arteri yang kondisi strukturnya sudah rusak dan bergelombang. Seperti di Jalan Pemuda, itu kan sudah mulai sliding. Jalan seperti ini yang kami recycling," ungkapnya.
Suko mengungkapkan, dengan pola perbaikan ini diprediksi ketahanan atau umur jalan rusak yang diperbaiki mencapai lima tahun.
"Umurnya kita target sampai lima tahun. Lima tahun pertama jalan harus kuat dan mantap," ujarnya.
Anggaran untuk daur ulang jalan di seluruh lima wilayah pada tahun ini sekitar Rp 60 miliar. Proses pengerjaan recycling jalan itu sendiri menunggu pencairan dana APBD DKI Jakarta 2015 yang sampai kini belum disahkan.