April 2015, jalur layang bus Transjakarta akan dibangun
Jalur layang yang menghabiskan dana Rp 2,5 T ini rencananya akan rampung pada 2016 mendatang.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan pembangunan elevated bus untuk Bus Transjakarta. Pertama, pembangunan akan dilakukan untuk Bus Transjakarta koridor XIII ke arah Ciledug-Blok M. Rencananya pembangunannya akan dimulai April 2015.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Agus Priyono mengatakan, persiapan pembangunan sudah dilakukan sejak 15 Desember 2014. Saat ini pemenang tender tengah melakukan rancang bangunan dan membuat desain terlebih dahulu.
"Sekarang sedang dilakukan rancang desain. Butuh waktu tiga bulan. Kira-kira April baru bisa groundbreaking," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (18/12).
Dia menambahkan, jalan layang sepanjang 9,4 kilometer ini akan dilengkapi dengan 12 halte. Jalan layang ini hanya dibangun sepanjang Ciledug-Tendean. Sementara selanjutnya akan menggunakan jalur eksisting. Dengan lebar 9 meter, akan dibangun setinggi 12-20 meter.
Jalan layang yang akan dibangun dilengkapi dengan sembilan halte, yakni Halte Universitas Budiluhur, JORR W2, Swadarma, Cipulir, Seskoal, Carrefour, Kebayoran Lama, Taman Puring, Stasiun MRT, Tirtayasa, Rawabarat, dan Halte Trans TV.
Pembangunan jalan layang ini dibagi menjadi delapan paket pekerjaan. Masing-masing paket dikerjakan oleh kontraktor yang berbeda. Diantaranya yakni PT Adhi Karya mengerjakan paket Tendean, PT Yasa Patria Perkasa paket Santa, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama paket Trunoyojo, PT Hutama Karya paket Taman Puring, PT Pembangunan Perumahan paket Kebayoran Lama, PT Istaka Karya-PT Agrabudi Karyamarga paket Kostrad, dan PT Waskita Karya paket Adam Malik.
Agus mengatakan, jalan layang yang dibangun ini hanya akan diperuntukkan bagi bus Transjakarta. Namun jika diperlukan untuk penambahan rasio jalan, konstruksi sudah dibuat untuk dapat dilebarkan.
"Dulu memang polemik, khusus busway atau mix dengan kendaraan lain non busway. Akhirnya kita ambil keputusan khusus busway, steril," katanya.
Anggaran untuk pembangunan elevated bus Transjakarta ini mencapai RP 2,5 triliun. Sebesar RP 200 miliar digunakan untuk konsultan perencanaan, desain awal, serta konsultan manajemen. Sementara untuk pembangunan fisik anggarannya sebesar Rp 2,3 triliun. Anggaran yang digunakan adalah tahun jamak atau multiyears.
"Ditargetkan bisa beroperasi pada 2016 mendatang," tutup Agus.