Asa Tiko, Sebelas Tahun Bergantung dengan Air Hujan Rawat Ibu Kandung
Tiko merawat sang ibu di tengah rumah terbengkalai tanpa listrik dan air bersih. Pemuda itu mengandalkan air hujan untuk bertahan hidup. Kisah pilu ibu dan anak itu kemudian viral di media sosial.
Rumah berkelir krem di Jalan Paron, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, itu nampak mewah. Pilarnya kokoh berdiri di atas dua lantai. Bagian dalam rumah begitu luas. Kemewahan bangunan tersebut terlihat jelas setelah dibersihkan petugas Gulkarmat Jakarta Timur dan petugas Penanganan Prasarana & Sarana Umum (PPSU) serta kelompok relawan.
Rumah itu sebelumnya terbengkalai. Rimbunan pohon dan semak belukar menutupi halaman dan belakang bangunan. Pembersihan dilakukan petugas Gulkarmat setelah kisah pilu pemilik rumah tersebut viral di media sosial. Tinggal di rumah mewah tanpa listrik dan air selama puluhan tahun.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata motivasi yang viral dan trending? Kata-kata motivasi singkat terkadang memang sangat dibutuhkan. Baik itu bagi para pekerja, pelajar maupun masyarakat pada umumnya. Kata-kata ini akan sangat membantu terlebih saat seseorang mulai merasa lelah dengan kehidupan ataupun kesulitan dalam mengejar cita-cita.
-
Kenapa kata-kata hari ini yang lucu dan inspiratif penting? Meskipun terkesan sebagai sebuah candaan, kata-kata hari ini mengandung makna yang sangat dalam.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
©2023 Merdeka.com/Lydia Fransisca
Rumah tersebut dihuni seorang paruh baya bernama Eny dan anaknya Tiko (23). Keduanya menghuni rumah itu tanpa listrik dan air bersih selama 12 tahun. Tidak hanya hidup di rumah tak terawat dan terbengkalai, Tiko juga harus merawat sang ibu yang depresi.
Penyebab Rumah Terbengkalai
Kisah pilu Tiko merawat sang ibu di rumah terbengkelai itu berawal pada 2010 silam. Sang ayah bernama Herman Susanto pergi meninggalkan rumah. Informasi beredar kala itu, tuan rumah kembali ke kampung halamannya.
"Jadi tinggal Tiko dan ibunya. Entah itu bercerai, entah itu apa, saya kurang tahu pasti," kata Ketua RT 06/RW 02 Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Noves Haristedja kepada merdeka.com, Kamis (5/1).
Noves menceritakan, Tiko sudah menetap di rumah itu sejak usianya dua tahun. Kira-kira saat itu tahun 2002. Ibu dan ayahnya masih bersama.
Keluarganya bisa dikatakan cukup mampu. Tak hanya terlihat dari rumahnya yang sangat besar dibandingkan warga lainnya. Suami ibu Eny juga berpenampilan sangat necis.
"Kalau dilihat rumahnya, pasti ya orang mampu. Apalagi kalau lihat penampilan Bapaknya waktu masih ada, memang berbeda dengan kita. Terlihat dari rumahnya juga paling bagus di sini dahulu," kata Noves.
Entah apa yang terjadi kala itu, pada 2010 silam, suami ibu Eny pergi pergi dari rumah itu. Sejak tinggal berdua, ekonomi keluarga tersebut mulai merosot.
Eny sempat membuat kue dan gorengan untuk dijual. Tiko bagian menjajakan pada tetangga. Tapi usaha itu tak berlangsung lama.
Makin hari, ekonomi mereka kian terpuruk. Tak punya duit bayar listrik dan air. Hingga akhirnya diputus. Tiko pun ikut terdampak putus sekolah saat kelas 1 SMP atau sekitar 2012. Untuk bertahan hidup bahkan Tiko mengandalkan air hujan untuk dikonsumsi.
Tak ada lagi pemasukan, Tiko terpaksa menjual barang-barang yang ada di rumahnya. Seperti piring, sendok, microwave, ikat pinggang, loyang kue, dan lain sebagainya. Tiko juga berkeliling kepada tetangga untuk meminta bantuan.
"Banyak tuh warga yang nyumbang. Warga sebelah juga kasih air ke sini. Lilin juga ada dikasih," ujar Noves.
Tiko Bekerja Menjadi Petugas Keamanan Kompleks
Di 2015, saat Noves menjabat, Noves mengajak Tiko untuk menjadi tugas pengamanan di kompleks tersebut. Namun, Tiko menolak karena ibunya tak memberi izin.
Namun seiring waktu, seingat Noves, sekitar 2016 ibu Eny berkirim surat kepadanya meminjam uang dengan jaminan Tiko menjadi petugas keamanan kompleks.
Saat Tiko berusia 17 tahun, Noves kemudian membantu dengan membuatkannya KTP begitu juga Eny. Kemudian, Tiko juga dibuatkan juga SIM.
Setelah mendapatkan SIM, banyak warga yang meminta bantuan Tiko untuk mengantar mereka. Tidak berhenti di situ, Noves juga membantu Tiko melanjutkan pendidikannya. Kini, Noves sudah kelas 3 SMP. Bahkan Tiko saat ini mengikuti sekolah paket C dari pemerintah.
Soal kondisi Eny, Noves merasa warganya tersebut tak tepat disebut mengalami gangguan jiwa. Karena, masih bisa berinteraksi dengan warga.
"Kadang sama saya juga kalau ketemu saya tegur dia nyapa juga. Dia juga masih suka keluar beli makanan, ambil air," kata Noves.
Terpisah, Lurah Jatinegara Slamet Sihabudin dipastikan Tiko dan ibunya selalu menjadi penerima bantuan. Namun, mereka kerap menolaknya. Oleh warga setempat warga selalu memikirkan cara agar tetap menyalurkan bantuan itu. Namun Eny menolak karena masih merasa orang yang berkecukupan.
"Iya begitu (tidak menerima bansos). Karena kan dia itu kan awalnya orang berada. jadi enggak mau dibantu," kata Slamet.
Ibu Tiko Dirawat di Rumah Sakit
Namun asa Tiko merawat sang ibu di rumah terbengkalai itu kini hanya tinggal cerita. Usaha Tiko kini terbayar. Usai viral di media sosial, petugas gabungan membersihkan rumah tersebut. Bahkan ibu Eny dirawat di Rumah Sakit Duren Sawit. Perawatan Ibu Eny di ditanggung penuh oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Keamanan rumah mewah terbengkalai dijaga oleh jajaran terkait.
"Kemarin itu kan ada yang lapor ke Dinas Sosial kan bahwa ada Ibu yang kurang sehat lah maksudnya diduga ODGJ. Sehingga Sudin Sosial bersama RT setempat dan pihak kesehatan bersama merujuk ke Rumah Sakit Duren Sawit," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Timur (Jaktim) Purwono kepada Liputan6.com, Kamis (5/1).
Menurut Purwono, apabila usai mendapatkan perawatan Ibu Eny dinyatakan sembuh, maka Purwono akan menyerahkan urusan perawatan Ibu Eny kepada anaknya Tiko terlebih dahulu. Namun apabila Tiko tak sanggung merawat sang ibu, Sudin Sosial Jaktim siap merawat Ibu Eny di panti sosial di kawasan Cipayung.
(mdk/gil)