Aset Pemprov DKI banyak hilang, Ahok minta KPK turun tangan
"Cek duitnya ngalir ke siapa. Nah ini pencegahan, jangan sampai aset dicolongin mafia-mafia tanah," tegas Ahok.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membenarkan pernyataan Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan yang menyebut banyak aset milik Pemprov DKI Jakarta yang hilang. Mayoritas aset berbentuk tanah dan bangunan.
Pria yang akrab disapa Ahok ini mengaku siap menjalin kerjasama dengan KPK untuk melakukan penelusuran terkait laporan dugaan hilangnya aset-aset Pemprov DKI itu.
"Saya sudah ketemu Pak Pahalanya waktu itu, beliau baru dilantik. Saya sudah sampaikan contoh bekas kantor Wali Kota Jakarta Barat, ada sertifikatnya. Masa kita kalah terus bayar Rp 40 miliar," kata Ahok, di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Rabu (13/1).
Selain akan menggandeng KPK, Ahok mengaku akan melaporkan semua aset DKI ke PPATK. Sebab, banyak aset berupa tanah dan bangunan yang justru diambil alih oleh swasta atau perseorangan.
"Jadi kita laporkan aset kita ke PPATK. Kita ingin KPK turun nih. Cek duitnya ngalir ke siapa. Nah ini pencegahan, jangan sampai aset dicolongin mafia-mafia tanah," tegas Ahok.
Seperti diketahui, Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan mengklaim pihaknya berhasil menyelamatkan aset negara hingga Rp 5,37 triliun. Pahala juga menyebut dari angka tersebut, terdapat aset Pemprov DKI di dalamnya.
KPK juga akan bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk melindungi aset pemda yang lenyap.