Banjir surut, giliran gunungan sampah kepung Jakarta Timur
Setelah tiga hari banjir, sudah 300 meter kubik sampah diangkut dari wilayah Jakarta Timur.
Warga Bidara Cina, Jatinegara mulai bekerja keras membersihkan sisa-sisa banjir yang merendam kediaman mereka selama tiga hari terakhir. Mereka terus mengeruk endapan lumpur dan membereskan sampah yang terbawa banjir agar lingkungan kembali nyaman.
Ade (27), salah satu warga RT 4 RW 4 di Bidara Cina mengaku, terganggu dengan adanya tumpukan sampah tersebut. Jika tak segera diangkut, aroma tidak sedap dari sampah tersebut merebak dan menyebabkan wabah penyakit.
"Dengan kebanjiran aja kita sudah sengsara. Terus sekarang harus menghadapi sampah dan lumpur," katanya saat ditemui di lokasi, Rabu (15/1).
Perempuan yang bekerja sebagai karyawan swasta ini berharap sudin kebersihan segera menerjunkan petugas kebersihan untuk membantu warga mengangkut sampah-sampah yang menggunung itu.
"Maunya sih, dibantu petugas kebersihan lah. Saya aja sampe izin gak masuk kantor buat bersih-bersih," paparnya.
Selain di Bidara Cina, sampah juga menggunung di Jalan Otista Raya, Jalan Jatinegara Barat dan Jl Raya Kalibata, sisi timur Kali Ciliwung. Sampah tersebut sengaja ditumpuk warga di pinggir jalan, usai membersihkan rumahnya masing-masing.
Menanggapi masalah itu, Kasudin Kebersihan Jakarta Timur, Apul Silalahi mengatakan, pihaknya telah mengerahkan 200 personel ke lapangan dengan dibantu 10 truk sampah.
"Mereka ditugaskan membersihkan tumpukan sampah di pinggir jalan maupun yang ada di pemukiman warga," kata Apul saat meninjau tumpukan sampah.
Apul mengatakan, rata-rata setiap truk sampah mengangkut 10 meter kubik sampah banjir setiap harinya. Menurutnya, butuh waktu dua sampai tiga hari untuk membereskan sampah-sampah yang ada di lokasi.
"Ada yang dikirim langsung ke TPA Bantar Gebang dan ada juga yang transit di TPS Kelapa Dua Wetan dan Pulogadung, agar lebih cepat mobilisasinya," ungkapnya.
Apul menjelaskan, sejauh ini pihaknya belum bisa memprediksi volume sampah paska banjir di wilayah Jakarta Timur. Sebab warga korban banjir sampai saat ini masih terus melakukan bersih-bersih di rumahnya dan menumpukan sampah di pinggir jalan kembali.
"Yang pasti, saat ini sudah 300 meter kubik sampah sisa banjir kita buang ke TPA Bantar Gebang dan TPS Kelapa Dua Wetan serta Pulo Gadung," tandasnya.