Banjir Keringat, Menteri Ara Semprot PJ Bupati Flores Timur Gara-Gara Tak Tahu Lokasi Relokasi Korban Erupsi
Menteri PKP Maruar Sirait menegur Pj Bupati Flores Timur karena tak melakukan survei lokasi.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruar Sirait menyemprot PJ Bupati Flores Timur Sulasri HI Rasyid, ketika meninjau tempat relokasi korban letusan Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Melalui video di Instagram pribadinya @maruarsirait, menteri yang akrab disapa Ara itu mengunggah video perjalanannya saat melakukan pengecekan lahan yang diusulkan oleh pemerintah daerah setempat untuk dijadikan tempat relokasi.
"Meninjau lokasi tanah sejauh 2,5 KM dengan jalan berkelok-kelok dan Mendaki untuk rumah yang mau direlokasi korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki- Laki Flores Timur provinsi NTT," tulisnya dalam keterangan unggahan.
Ara yang didampingi Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan sejumlah pejabat, terlihat harus berjalan kaki sejauh lebih dari dua kilometer dengan melewati jalanan berbatu dan menanjak.
Dengan pakaian yang sudah basah oleh keringat karena perjalanan yang jauh, Ara lalu menegur Pj Bupati Flores Timur karena ternyata tidak melakukan survei lokasi terlebih dahulu.
Tampak Pj Bupati Flores Timur itu mengakui baru pertama kali ke lokasi tersebut bersama Menteri PKP dan Kepala BNPB. Ara lalu menyayangkan sikap sang pejabat karena tidak mengecek lokasi sebelum diusulkan sebagai tempat relokasi.
"Kalau kita tidak survei, kita tidak tahu. Ibu sudah pernah ke sini? Baru pernah satu kali ini kan sama saya? Ibu kalau mau usulkan harus cek bu," kata Ara dalam video.
"Maksudnya, ibu cek dulu baru usulkan jangan usulkan dulu baru dicek. Kami menghargai ibu jadi kita cek," tambahnya.
Dalam keterangan unggahan, Ara kemudian mengatakan jika pihaknya akan mengadakan diskusi sebelum memutuskan apakah lahan tersebut layak dan aman digunakan sebagai tempat relokasi atau tidak.
"Nanti kita putuskan bersama untuk kebaikan Masyarakat.. Mohon doanya semoga kita mendapatkan hikmat agar bisa menentukan tempat terbaik untuk masyarakat," tulisnya dalam keterangan unggahan.
Diketahui, Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami erupsi atau letusan pada 3 November 2024 lalu. Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status gunung tersebut dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas).
Merujuk rekomendasi PVMBG, zona aman Gunung Lewotobi Laki-Laki berada 6 kilometer dari puncak. Sekitar 6 desa pun direkomendasikan untuk direlokasi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur telah menggelar sosialisasi rencana relokasi korban terdampak letusan gunung api tersebut pada Minggu, 17 November 2024.
Sosialisasi relokasi itu sebagai tindak lanjut arahan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang sudah meninjau langsung lokasi pada Kamis, 14 November 2024 lalu.
Total ada 2.209 kepala keluarga (KK) di 6 desa yang akan dipindahkan tempat tinggal. Data ini merujuk catatan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Flores Timur.