Sungai Meluap, Sembilan Kecamatan di Cirebon Tiga Hari Teredam Banjir
Sembilan Kecamatan di Kabupaten Cirebon terdampak banjir setelah hujan deras yang melanda kawasan itu.
Sembilan Kecamatan di Kabupaten Cirebon terdampak banjir setelah hujan deras yang memicu luapan Sungai Cisanggarung, Ciberes, dan Beringin, Selasa (5/2) malam. Ribuan warga terdampak, bahkan dua orang meninggal dunia.
Sungai Meluap, Sembilan Kecamatan di Cirebon Tiga Hari Teredam Banjir
Kepala BPBD Kabupaten Cirebon Deni Nurcahya mengatakan, hujan yang terjadi sangat lebat dan durasinya panjang di wilayah Kecamatan Waled serta wilayah hulu Kabupaten Kuningan yang menyebabkan naiknya debit air di Sungai Ciberes.
"Air sungai meluap ke wilayah pemukiman warga pada hari Selasa (5/3) malam. 19.052 jiwa terdampak, dua jiwa meninggal dunia," ucap dia.
Bupati Cirebon Imron Rosyadi yang meninjau ke beberapa lokasi banjir mengatakan bahwa dampak dari peristiwa ini dirasakan warga sembilan kecamatan atau 36 desa. Meluasnya banjir disebabkan luapan beberapa sungai dari Sungai Ciberes yang sudah tidak mampu menampung debit air di bendungan Ambit mencapai 440 cm.
"Normalnya itu bendungan Ambit 70 cm, kalau sekarang mencapai 440 cm sehingga Sungai Ciberes tidak bisa menampung dan terjadi limpasan," kata dia.
Anggota Komisi IV DPRD Jabar, Daddy Rohanady mengatakan bahwa peristiwa ini menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan pemerintah. Menurut dia, sungai Ciberes sangat butuh Tanggul Penahan Tanah (TPT).
“Butuh penanganan serius untuk wilayah yang rutin kebanjiran seperti ini. Ini memang daerah pemilihan saya. Namun yang memprihatinkan, wilayah ini bahkan pernah kebanjiran 38 kali dalam setahun,” ucap dia.
Solusi harus segera disiapkan. Dia sendiri memberi opsi jangka pendek untuk segera mengangkat sedimentasi.
"Saya pernah ngobrol dengan para Kuwu se-Kecamatan Waled. Tempat buangnya ada. Yang selama ini dilakukan hanya pengerukan sedimentasi dan dibuang di pinggir kali. Makanya ketika hujan turun, hasil pengerukannya masuk lagi ke sungai," ujarnya.
"Sedimentasi nggak habis-habis. Ketiga, buat TPT sepanjang DAS Ciberes," terangnya.
Ratusan Hektare Sawah Terendam
Pemerintah Kabupaten Cirebon mencatat 943,5 hektare sawah di wilayah bagian timur terendam banjir selama tiga hari terakhir. Kerugian mencapai Rp 6,4 miliar. Selain itu, masa panen bisa mundur.
Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Nanang Ruhyana mengatakan, ratusan hektare sawah itu berada di sembilan kecamatan, yakni: Waled, Ciledug, Pabedilan, Losari, Pabuaran, Karangwareng, Babakan, Gebang, dan Pangenan.
"Sawah yang terendam di sembilan kecamatan tersebut mengalami gagal tanam. Kerugian mencapai Rp6,4 miliar," kata Nanang.
Di sisi lain, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon Tasrip Abu Bakar mengatakan, banjir yang terjadi bisa membuat masa panen padi di Kabupaten Cirebon, mundur hingga Juni 2024.
"Petani harus melakukan replanting (tanam ulang) di sawah yang terkena banjir. Seharusnya panen itu bulan April," kata Tasrip.