Longsor di Sukabumi, Anak 10 Tahun Tewas Tertimbun
Korban meninggal yang ditemukan di Kecamatan Simpenan Palabuhanratu diketahui bernama Daffa (10).
Dua orang warga tertimbun longsor akibat hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Selasa (3/12) hingga Rabu (4/12).
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Bambang Imanuddin mengatakan, satu orang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Satu lagi masih dalam pencarian.
Korban yang ditemukan di Kecamatan Simpenan Palabuhanratu diketahui bernama Daffa (10). Sedangkan korban yang masih dicari bernama Emah (50), warga Kecamatan Geger Bitung, Kampung Gunung Baen, Desa Karangjaya.
"Atas nama Daffa laki-laki positif meninggal dan Ibu Emah dalam pencarian," kata dia.
Cuaca Ekstrem di Sukabumi
Diketahui, akibat cuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Sukabumi dalam dua hari terakhir, menyebabkan banjir, longsor dan pergerakan tanah di 27 desa, 20 kecamatan di Kabupaten Sukabumi.
Dampak lainya adalah dua ruas jalan milik provinsi dan satu jalan nasional terputus karena mengalami kerusakan. Selain itu, terdapat 42 orang warga Cikembang mengungsi.
Dia menyebut rata-rata yang terdampak banjir karena luapan Sungai Cikaso dan Sungai Cimandiri. Pihaknya sendiri saat ini menetapkan siaga bencana.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memastikan, salah satu prioritas saat ini adalah mengevakuasi warga terdampak bencana ke tempat pengungsian. Dia mengaku akan meninjau ke lokasi pada Kamis (5/12) pagi.
“Saya minta supaya evakuasi warga dan segera menyiapkan tempat-tempat pengungsian. Kebutuhan dasar korban seperti selimut, baju harus dipenuhi karena cuaca masih hujan dan dingin," imbuhnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena menyebut, wilayah terdampak banjir tersebar di enam kecamatan, kemudian longsor di tujuh kecamatan, dan pergerakan tanah tersebar di dua kecamatan, yakni Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar dan Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung. Pihak BPBD Jabar dan BPBD Kabupaten Sukabumi kini masih melakukan pendataan dan asesmen.