30 Bencana Terjadi di Jateng Selama Sepekan
Nana menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan tanggul yang jebol di sejumlah titik.
Tanggul yang jebol berada di titik yang sama dengan peristiwa yang terjadi pada bulan Februari lalu.
30 Bencana Terjadi di Jateng Selama Sepekan
Penjabat (Pj) Gunernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mencatat ada 30 bencana di Jawa Tengah selama sepekan terakhir. Faktor cuaca ekstrem menjadi penyebab dari sejumlah bencana yang terjadi.
"Ada sekitar 30 bencana yang cukup besar. Baik banjir, maupun angin kencang," kata Nana Sudjana usai Rapat Koordinasi Kesiapan dan Penangan Bencana di Wilayah Jawa Tengah di Ruang Rapat Gedung B Kantor Gubernur, Senin (18/3).
Dia menyebut banjir di wilayah Jawa Tengah kejadian yang cukup parah. Sebab adanya sejumlah tanggul yang jebol seperti yang terjadi di Kecamatan Karanganyar di Kabupaten Demak.
"Seminggu hujan ektream di daerah pegunungan Kendeng di Blora, Grobogan, ataupun Rembang. Jadi debit air ini terlalu besar dan mengakibatkan air sungai meluap, maka ada beberapa kejadian tanggul jebol lagi," ungkapnya.
Tanggul yang jebol berada di titik yang sama dengan peristiwa yang terjadi pada bulan Februari lalu. Namun dengan lebar yang lebih luas dari sebelumnya.
"Ini sudah jebol kedua, jebol pertamanya sekitar satu bulan lalu, jebol di Grobogan dan yang besar di Sungai Wulan, Demak," ujarnya.
Nana menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan tanggul yang jebol di sejumlah titik. Salah satunya dengan melalukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di Jateng untuk memperkecil intensitas hujan.
"Kita terus kawal dan menjaga tanggul tersebut, ada BBWS dari PUPR, BPBD kemudian TNI Polri terus mengawal. Tadi dari BNPB dan BMKG terkait TMC atau rekayasa cuaca, semoga ini hujannya terus berkurang, itu yang kita harapkan," jelasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, banjir yang melanda Kabupaten Demak telah mempengaruhi kehidupan puluhan ribu warga. Sebanyak 22.725 orang telah mengungsi akibat banjir yang kini merambah 11 kecamatan dan 89 desa.
Menurut data terbaru dari BPBD Kabupaten Demak, banjir ini telah berdampak pada 93.149 jiwa atau 27.499 kepala keluarga. Fasilitas umum seperti 133 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan, 70 sarana pendidikan, 13 kantor pemerintahan, 3 pasar, dan 529 hektar tambak ikut terendam. Selain itu, 4.541 hektar sawah juga terendam, mengancam mata pencaharian petani setempat.