5 Fakta Banjir Besar di Demak, Banyak Tanggul Jebol hingga Puluhan Ribu Warga Harus Mengungsi
Banjir besar itu menyebabkan Jalan Pantura Demak-Kudus lumpuh total
Banjir besar itu menyebabkan Jalan Pantura Demak-Kudus lumpuh total
5 Fakta Banjir Besar di Demak, Banyak Tanggul Jebol hingga Puluhan Ribu Warga Harus Mengungsi
Banjir besar yang menerjang wilayah Demak terjadi sejak Kamis (8/2). Banjir terjadi dipicu adanya tanggul sungai yang jebol.
Akibat peristiwa ini, sebanyak 4.000 rumah yang tersebar di lima desa serta area pertanian seluas 275 hektare terdampak banjir.
-
Apa saja dampak banjir Demak? Tak hanya itu, sejauh ini tercatat ada tiga orang meninggal dunia akibat bencana ini yaitu seorang wanita lansia, seorang pemuda usia 16 tahun, dan seorang balita berusia 18 bulan.
-
Apa yang terjadi akibat banjir di Demak? Jalur lalu lintas penghubung antara Kudus dengan Demak lumpuh total sejak Jumat (16/3) hingga Minggu (18/3).
-
Dimana banjir di Demak terjadi? Terputusnya akses jalan nasional itu dikarenakan wilayah Kecamatan Karanganyar, Demak, kembali terendam banjir setinggi 1,5 meter.
-
Apa yang terjadi akibat Banjir Rob di Demak? Banjir rob membuat jalan raya terendam dan menimbulkan kemacetan. Di beberapa titik, ketinggian air mencapai 20-30 cm.Sementara di Desa Timbulsloko, Demak, ketinggian air ada yang mencapai 1 meter.
-
Bagaimana tanggul di Demak mengatasi banjir? Tanggul Sungai Wulan yang sebelumnya sempat diperbaiki oleh Kementerian PUPR nyatanya tidak mampu menahan debit air sungai akibat intensitas hujan yang sangat tinggi dalam sepekan.
-
Kenapa banjir rob Demak terjadi? Dia menilai, banjir rob di Demak akibat dari kebijakan pembangunan yang tidak memperhatikan dampak lingkungan jangka panjang. Seperti penambangan pasir laut, reklamasi, hingga pengambilan air tanah secara berlebihan.
Saat itu beberapa tanggul sungai di sejumlah tempat sudah jebol, di antaranya tanggul kanan Sungai Cabean di Dukuh Ngemplik, Desa Sidorejo, serta tanggul Sungai Tuntang di Desa Pilangwetan, Kecamatan Kebonagung.
Namun bukannya kondisinya semakin membaik, hari demi hari kondisinya justru makin buruk. Makin banyak tanggul jebol. Wilayah yang tergenang banjir pun semakin meluas.
Berikut selengkapnya:
Tanggul yang Jebol Bertambah
Luas cakupan banjir bertambah menyusul jebolnya tanggul Sungai Klambu Kiri setelah sebelumnya tanggul Sungai Wulan dan Jratun ikut jebol. Akibatnya banjir meluas hingga ke desa lain seperti Desa Undaan Lor, Undaan Kidul, Karanganyar, dan Wonorejo.
Bahkan akibat banjir, jalur pantura lumpuh total dan tergenang air sepanjang 2 km di wilayah Kecamatan Karanganyar dengan ketinggian lebih dari dua meter.
Ig/@demakhariiniLalu lintas Lumpuh Total
Akibat banjir ini arus lalu lintas Demak-Kudus maupun sebaliknya dialihkan lewat Jepara. Sementara itu kendaraan besar diminta tidak melintas dan mencari tempat parkir terlebih dahulu.
“Dikhawatirkan akan semakin memperpadat arus lalu lintasnya. Sebaiknya mereka mencari kantong parkir untuk truk bersumbu, sedangkan kendaraan pribadi silakan melintasi jalur Jepara,”
kata KBO Satlantas Polres Kudus Iptu Alifi dikutip dari ANTARA pada Kamis (8/2).
Ig/@demakhariiniPuluhan Ribu Jiwa Terdampak Banjir
Hingga Jumat (9/2), banjir di sejumlah titik belum juga surut. Bahkan wilayah yang tergenang semakin meluas. Ketinggian air di berbagai tempat juga bervariasi mulai dari 1-3 meter.
Kabid Penganangan
Kabid Penganangan Kedaruratan BPBD Jateng, Muhammad Chomsul, mengatakan, akibat banjir ini sebanyak 14.579 kk dengan 56.579 jiwa terdampak. Jumlah ini tersebar di tujuh kecamatan di Demak.
“Untuk penanganan saat ini yang dilakukan kami adalah lebih fokus pada evakuasi massa. Artinya masih banyak warga yang terjebak. Selain itu juga pemenuhan makanan,” kata Chomsul dikutip dari ANTARA.
Pemkab Demak Masih Berupaya Evakuasi Korban
Walaupun sudah banyak warga mengungsi, namun masih ada sejumlah warga yang terjebak di rumah. Hingga Jumat (9/2), Pemkab Demak masih berupaya mengevakuasi warga di dua desa di Kecamatan Karanganyar yang masih terjebak, menyusul tingginya genangan dan derasnya arus air.
Bupati Demak Esti’anah mengatakan untuk melakukan evakuasi itu, pihaknya masih menunggu perahu bermesin sekaligus mencari operator yang mengoperasikannya karena sebelumnya ada tim evakuasi yang perahunya terbalik mengingat arus air yang cukup deras.
Selain itu, para relawan juga mengalami kelelahan sehingga perlu ada dukungan tim evakuasi agar semua warga bisa diselamatkan dari tempat tinggal mereka yang tergenang banjir.
“Untuk jumlah warga yang belum dievakuasi kami belum bisa memastikan karena kami belum mendapat laporan,” ujar Esti’anah.
Kebutuhan Logistik Para Pengungsi
Para pengungsi diungsikan ke berbagai titik baik di Kabupaten Demak maupun Kudus. Pemkab Demak juga mulai memenuhi kebutuhan logistik untuk para pengungsi mulai dari makanan siap saji, baju bersih, selimut, kebutuhan makanan, dan popok untuk bayi usia kurang dari lima tahun.
Selain dari Pemkab Demak, bantuan juga berdatangan dari berbagai pihak. Tak hanya soal bantuan logistik, pemerintah juga sudah menyiagakan petugas kesehatan untuk para pengungsi.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan RSUD Kudus untuk pelayanan warga Demak yang membutuhkan perawatan medis,” tutup Esti’anah.