Banjir Bandang Terjang Tapanuli Selatan, 250 Kepala Keluarga Mengungsi
495 kepala keluarga (KK) terdampak banjir bandang tersebut.
Banjir bandang melanda dua desa di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Provinsi Sumatera Utara mencatat 495 kepala keluarga (KK) terdampak banjir bandang tersebut.
Berdasarkan laporan yang diterima di Medan, Kamis (19/12), banjir bandang tersebut terjadi di Desa Kota Tua dan Desa Simaninggir di Kecamatan Tano Tombangan pada Rabu (18/12) pukul 16.00 WIB yang diawali oleh hujan deras.
Adapun ke-495 KK yang terdampak terdiri atas 383 KK di Desa Kota Tua dan 180 KK di Desa Simaninggir.
Dari total rumah yang terdampak berdasarkan laporan Pusdalops PB Sumut itu, sekitar 250 KK mengungsi akibat banjir bandang tersebut.
Penyebab Banjir Bandang
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut Sri Wahyuni Pancasilawati mengatakan data itu merupakan data sementara.
Sri menjelaskan bahwa BPBD setempat bersama pemangku kebijakan terkait masih terus melakukan pendataan. "Kami mendapat laporan korban luka-luka sebanyak 10 orang dan terus melakukan pendataan," kata dia.
Selain itu, Sri memastikan pascabanjir bandang BPBD setempat bersama pemangku kebijakan terkait terus melakukan berbagai upaya. Pihak BPBD juga mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap banjir susulan.
Sementara itu, Plt Kalaksa BPBD Tapsel Puput Mashuri mengatakan banjir bandang itu terjadi akibat meluapnya Sungai Aek Mardua yang membawa material kayu serta lumpur dan menghantam permukiman warga.
"Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat penanganan dan pemulihan," ujar Mashuri, demikian dikutip Antara.