Korban Tewas Banjir Bandang dan Lahar Dingin di Sumbar Bertambah jadi 43 Orang, 15 dalam Pencarian
Dari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Banjir tersebut akibat tingginya intensitas curah hujan di wilayah pada Sabtu (11/5) malam.
Korban Tewas Banjir Bandang dan Lahar Dingin di Sumbar Bertambah jadi 43 Orang, 15 dalam Pencarian
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnar) Padang melaporkan terjadi penambahan korban meninggal dunia akibat banjir bandang di sejumlah wilayah di Sumatera Barat (Sumbar), kini total korban menjadi 41 orang.
Banjir tersebut akibat tingginya intensitas curah hujan di wilayah pada Sabtu (11/5) malam sehingga membawa material bebatuan besar dan ranting kayu.
"Data sampai pada pukul 13.00 WIB tim gabunggan menemukan 6 korban lagi," kata Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik, Senin, (13/5).
Dari enam orang tersebut ada empat orang lagi belum terindentifikasi, sementara korban yang belum teridentifikasi tersebut satu orang berada di Rumah Sakit Bhayangkara dan 3 korban di RSUD Batusangkar.
"Total keseluruhan sampai hari ini pukul 13.00 WIB korban yang meninggal dunia berjumlah 43 orang," tuturnya.
Ia merinci dari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
15 Masih Dalam Pencarian
Kemudian sebanyak 15 korban lagi masih dalam pencarian, 12 di Kabupaten Datar Datar dan 3 orang lagi di Kabupaten Agam.
"Sampai saat ini tim gabunggan masih melakukan pencarian di titik-titik yang telah ditentukan," ujarnya.
Ia menambahkan, luasnya lokasi terdampak bencana menjadi salah satu kendala dalam melakukan pencarian korban.
"Luasnya area banjir bandang dan lahar dingin tentunya diperlukan banyak peralatan dan sumber daya," tuturnya.
Sebelumnya pada Minggu, (12/5) sore dilaporkan sebanyak 37 orang dinyatakan meninggal dunia di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah, Sumatera Barat akibat banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi.