Bertambah Lagi, Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang dan Lahar Dingin di Sumbar Jadi 37 Orang
Banjir tersebut akibat tingginya intensitas curah hujan di wilayah itu pada Sabtu (11/5) malam, sehingga membawa material bebatuan besar serta ranting kayu.
Sebanyak 37 orang dinyatakan meninggal dunia di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah, Sumatera Barat, akibat banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi.
Bertambah Lagi, Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang dan Lahar Dingin di Sumbar Jadi 37 Orang
Sebanyak 37 orang dinyatakan meninggal dunia di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah, Sumatera Barat, akibat banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi.
Banjir tersebut akibat tingginya intensitas curah hujan di wilayah itu pada Sabtu (11/5) malam, sehingga membawa material bebatuan besar serta ranting kayu.
"Sampai saat ini ada 37 orang yang meninggal dunia di Kabupaten Agam dan Tanah Datar," tutur Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik, Minggu, (12/5).
Dia mengatakan, dari 37 korban jiwa tersebut, 34 orang sudah teridentifikasi. Sementara 3 orang lagi belum terindentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara.
Selain di Rumah Sakit Bhayangkara, korban juga di bawa ke RSUD Dr. Achmad Mochtar serta rumah sakit Batusangkar.
"Beberapa korban yang meninggal suda dibawa ke rumah duka," sebutnya.
Dia mengatakan, hingga pukul 18.30 WIB pencarian dihentikan akibat tingginya curah hujan yang terjadi di kawasan sekitar Gunung Marapi.
"Apabila hujan reda, tim gabungan akan melanjutkan pencarian di beberapa titik yang telah ditentukan," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, korban tewas akibat bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) mencapai 27 orang. Data ini tercatat hingga pukul 15.45 WIB.
"Data sementara korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin berjumlah 27 orang, 5 masih dalam pencarian," kata Juru Bicara BPBD Sumbar, Ilham, Minggu (12/5).
Dia merinci, dari 27 korban tersebut 16 orang berasal dari Kabupaten Agam dan 11 orang dari Kabupaten Tanah Datar.
"5 Orang dalam pencarian itu, 4 di antaranya di Kabupaten Agam dan 1 lagi dari Kabupaten Tanah Datar. Data ini masih terus berkembang." tuturnya.
Dia mengatakan, saat ini tim gabungan masih berjibaku melakukan evakuasi dan pencarian korban di lapangan.
"Data tersebut masih bersifat sementara, nanti perkembangan selanjutnya akan kami sampaikan lagi. Tim masih di lapangan," tuturnya.
Ilham mengatakan, banjir lahar dingin dipicu akibat tingginya intensitas hujan yang terjadi pada Sabtu, (11/5) malam.