Indonesia Perlu Percepat Lagi Adopsi IPv6, Apa Manfaatnya?
Adopsi IPV6 memang tergolong rendah, namun ada pertumbuhan yang begitu signifikan.
Indonesia terus mempercepat adopsi IPv6 Enhanced Net5.5G sebagai langkah strategis mendukung transformasi digital dan memperkuat posisi di era teknologi masa depan.
Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI), Teguh Prasetya, menyampaikan penetrasi IPv6 di Indonesia pada 2024 tergolong masih rendah. Angkanya baru mencapai 16 persen. Namun angka itu terbilang meningkat signifikan dari 6 persen pada 2022.
“Kita masih berada di tahap awal,” kata Teguh.
Ia juga menekankan bahwa IPv6 Enhanced Net5.5G sangat penting untuk mendukung keamanan platform dan aplikasi, terutama dengan perkembangan teknologi seperti Internet of Things (IoT) dan kota pintar.
“Ini bukan hanya tentang meningkatkan kapabilitas, tetapi juga mendukung latensi rendah yang krusial untuk teknologi canggih seperti IoT dan kota pintar,” tambah Teguh dalam acara IPv6 Net Enhanced net 5,5G Conference 2024 di Jakarta, Kamis (19/12).
Teguh juga menyoroti pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan.
“Untuk mendukung penerapan komersial Net5.5G di Indonesia, diperlukan sinergi dari produsen perangkat, operator jaringan, pengembang aplikasi, dan penyedia konten. Teknologi ini tidak hanya menciptakan nilai ekonomi tetapi juga membuka peluang untuk memperluas industri lokal dan lapangan kerja,” jelasnya.
Direktur Telekomunikasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Digital, Aju Widya Sari, juga menyebutkan bahwa IPv6 Enhanced Net5.5G diperkirakan akan menyumbang hingga USD7,9 triliun pada 2026 bagi ekonomi global.
“IPv6 Enhanced Net5.5G tidak hanya memenuhi kebutuhan teknis, tetapi juga memberikan manfaat besar dalam tata kelola, keamanan, dan efisiensi di era ekonomi digital,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa tingkat adopsi IPv6 di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara ASEAN lainnya, seperti Malaysia (72,08 persen) dan Vietnam (62,94 persen).
Aju menegaskan, percepatan transformasi digital memerlukan keterlibatan semua pihak. “Dengan upaya kolektif, Indonesia dapat mengakselerasi transformasi digital dan mewujudkan potensi penuh teknologi masa depan,” tutupnya.
Perlu diketahui, IPv6 merupakan versi terbaru dari Internet Protocol (IP) yang dikembangkan untuk menggantikan IPv4. Dibandingkan versi sebelumnya, IPv6 memiliki beberapa keunggulan, diantaranya, jumlah alamat IP address yang lebih banyak.
Selain itu, IPv6 juga memungkinkan manajemen dan delegasi alamat lebih mudah dan lebih baik, dengan kemampuan konfigurasi otomatis.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia