Tren Penggunaan IoT Makin Tumbuh di Indonesia, Segini Nilainya
Nilai pasar internet of things (IoT) terlihat tumbuh dari tahun ke tahun.
Pasar Internet of Things (IoT) secara global mengalami lonjakan pendapatan yang signifikan, yakni mencapai US$947,50 miliar pada tahun 2024 di seluruh dunia. Ke depannya, perkembangan pasar teknologi IoT ini, diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 10,49 persen (CAGR 2024-2029), sehingga menghasilkan volume pasar yang luar biasa sebesar US$1.560,00 miliarpada tahun 2029.
Tren positif juga terjadi di Indonesia, di mana pasar IoT juga mengalami pertumbuhan pesat karena gelombang transformasi digital yang terus terjadi. Pada 2024, pasar IoT Industri di Indonesia diproyeksikan mencapai pendapatan sebesar US$2,15 miliar pada tahun 2024.
Pasar ini juga diperkirakan menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR 2024-2029) sebesar 22,87 persen, yang menghasilkan volume pasar sebesar US$6,02 miliar pada tahun 2029.
“Untuk mengembangkan ekosistem IoT dalam negeri, pemerintah tentu tak bisa sendiri. Perlu kolaborasi antara semua pemangku kepentingan, untuk mewujudkan perkembangan industri IoT di dalam negeri hingga global dalam lima tahun ke depan,” ujar Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Mulyadi dalam keterangannya, Jumat (8/11).
Oleh sebab itu, program AIoT Smart Solution Initiative 2024 yang merupakan program kolaborasi antara Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama dengan Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI).
“Perkembangan IoT di Indonesia tak lepas dari gencarnya berbagai perusahaan dari lintas industri untuk terus bertransformasi, baik dari sektor privat maupun pemerintah,” ujar Ketua Umum Asosiasi Internet of Things Indonesia (Asioti), Teguh Prasetya.
Pemenang IoT Creation
Setelah berproses selama lebih kurang tiga bulan, AIoT Smart Solution 2024 mengumumkan PT Myeco Inovasi Indonesia (MyEco) dan PT Iotera Sinergi Digital sebagai Solusi AIoT Terbaik. Iotera merupakan solusi digital yang menawarkan pemantauan IOT real-time untuk menara telekomunikasi, ATM bank/CDM, pusat data, pertanian.
Aplikasi utamanya adalah pengawasan keamanan, pemantauan daya dan baterai, pemantauan level dan konsumsi bahan bakar, pemantauan parameter lingkungan, dan pengukuran cerdas. Sementara MyEco merupakan startup yang bergerak dibidang solusi teknologi smart home penghematan listrik dengan produk solusi alat penghemat listrik otomatis berbasis AI internet of things.
Salah satu produk inovasi unggulan MyEco bernama Smart EcoRoom yang merupakan solusi alat penghemat listrik otomatis berbasis IoT (Internet of Things) dengan penghematan hingga 55 persen.CEO MyEco Maulana Derifato Achmad mengungkapkan, lahirnya solusi untuk masalah pemborosan listrik, tak lepas dari fakta bahwa permasalahan ini telah menimbulkan pemborosan hingga Rp 160 triliun.
“Pemborosan ini terjadi karena faktor yang sederhana, seperti malas, lupa, atau tak ada pengendali efisiensi listrik jarak jauh,” ujarnya.
Menurutnya, MyEco untuk tahun ini menargetkan Rp14 miliar untuk20224. Target ini akan digenjot melalui model bisnis secara B2B Modelmelalui open API oleh perusahaan lain, dan konsep white label, reseller, maupun dropship.
Irma Widiana Putri, Account Manager Smart site Iotera menyampaikan, salah satu bentuk pengimplementasian smart site yang dilakukan oleh Iotera adalah pada tahun 2020, Iotera memasang sistem ini di lokasi telekomunikasi dari Kalimantan hingga Papua.
“Saat ini klien kami memiliki data kinerja situs yang lengkap. Mulai dari, konsumsi bahan bakar, listrik PLN, kesehatan baterai, dan lain-lain. Data ini memungkinkan mereka menemukan anomali, mendeteksi inefisiensi, dan mengurangi kunjungan lokasi,” ujarnya.
Irma melanjutkan, Iotera juga mengelola sistem menggunakan alatotomatis dan teknisi pendukung yang diberdayakan oleh data.Pendekatan ini memungkinkan Iotera memberikan ketersediaaninformasi selama 24/7 bahkan di sebagian besar wilayah terpencil diIndonesia.