Banjir Rob Kembali Rendam Kawasan Muara Angke Jakarta Utara Tutup Jalur Utama ke Pelabuhan
Pada pagi hari Jumat (13/12/2024), wilayah RW 22 Muara Angke di Jalan Dermaga Ujung 1, Pluit, Kecamatan Penjaringan kembali dilanda banjir rob.
Banjir rob kembali melanda wilayah RW 22 Muara Angke, tepatnya di Jalan Dermaga Ujung 1, Pluit, Kecamatan Penjaringan, pada pagi hari Jumat (13/12/2024). Kondisi ini mengakibatkan warga mengalami kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari di area pelabuhan.
"Saya masih mencari cara untuk pergi ke pelabuhan pagi ini," ungkap Dimas Prasetyo, salah satu warga, di Jakarta, seperti yang dikutip dari Antara.
Dimas menerangkan bahwa RW 22 adalah jalur utama menuju Pelabuhan Kaliadem Muara Angke. Setiap harinya, ia harus berangkat kerja ke pelabuhan tersebut, namun perjalanan sering kali terhalang oleh banjir yang menerjang daerah ini.
"Air cukup tinggi dan kendaraan riskan untuk melintas," tambahnya, sembari menjelaskan bahwa banjir rob ini telah beberapa kali terjadi, sehingga memaksa warga untuk menunggu hingga air surut sebelum bisa melanjutkan aktivitas mereka.
Di sisi lain, terlihat anak-anak dan warga lainnya berjalan di tengah genangan air, sementara beberapa kendaraan seperti becak masih mampu melintasi jalan yang tergenang. Ketua RW 22 Muara Angke, Bani, menyatakan bahwa banjir kali ini cukup parah, hingga air masuk ke dalam permukiman warga. "Air cukup tinggi dan masuk ke permukiman serta jalan," kata Bani.
Banjir Rendam RT di Penjaringan
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta menginformasikan bahwa satu RT di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, mengalami banjir rob akibat fenomena fase bulan baru pada hari Minggu, 1 Desember 2024.
"Hingga pukul 15.00 WIB ada satu RT yang terendam banjir rob dengan ketinggian 40 centimeter," ungkap Kepala BPBD Jakarta, Isnawa Adji, di Jakarta, pada hari yang sama, seperti yang dilansir oleh Antara.
Isnawa menjelaskan bahwa banjir ini disebabkan oleh genangan air akibat rob, yang juga merendam ruas jalan di Jalan RE Martadinata, tepat di depan Jakarta International Stadium (JIS) Papanggo Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ia menambahkan bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan terkait banjir pesisir yang diperkirakan akan terjadi dari 28 November hingga 6 Desember 2024.
"Banjir ini terjadi akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir (di wilayah pesisir utara Jakarta)," jelas Isnawa.
Pasang Air Laut
Menurut penjelasan yang diberikan, kondisi ini berimbas pada pasang air laut yang menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan Siaga/Siaga 2 pada hari Minggu (1/12) pukul 05.00 WIB, sehingga mengakibatkan beberapa genangan di kawasan DKI Jakarta.
"BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan," ungkap Isnawa.
Lebih lanjut, Isnawa menambahkan, "Petugas juga memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat." BPBD DKI Jakarta mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap kemungkinan genangan yang terjadi. "Dalam keadaan darurat, segera hubungi petugas," tegas Isnawa Adji.