Basmi pencurian air di Volker Jakut, petugas pernah disandera warga
Kehilangan air di wilayah Volker mencapai 55 persen.
Guna menangani masalah pencurian air khususnya di wilayah Jakarta Utara, PT Aetra Air Jakarta bergabung dengan petugas gabungan Kepolisian menyambangi pemukiman Kampung Muara Bahari (Volker), Tanjung Priok, Jakarta Utara. Penertiban yang dipimpin oleh Direktur Operasional PT Aetra, Lintong Hutasoit, ini dimulai dengan acara apel bersama yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Tanjung Priok Kompol M Iqbal, Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara, AKBP Azhar Nugroho.
"Sebanyak 34 rumah warga yang tersebar di RW 13, 14 dan RW 15 di Volker, Jakarta Utara, ini diperiksa karena diduga pemilik melakukan pencurian air," ujar Lintong saat diwawancarai di depan salah satu rumah warga yang sedang diperiksa meter airnya, Kamis (19/3).
Dia juga menjelaskan bahwa pencurian air di kawasan Volker ini diperkirakan berlangsung sejak 4 tahun lalu. Setiap bulannya, sebanyak 36 ribu meter kubik (m3) air atau senilai Rp 181 juta habis dicuri sebagian warga Volker tersebut.
"Selama ini, petugas Aetra yang mencoba datang pun kesulitan melakukan pengecekan. Petugas kita yang datang selalu diusir warga. Bahkan 2 tahun lalu petugas kita ada yang disandera warga," ucapnya.
Lintong memaparkan kehilangan air di wilayah Volker mencapai 55 persen, dengan dua jenis pencurian yaitu illegal connection dan illegal consumption. "Kita menduga, ada 34 sambungan illegal sehingga kita sisir hari ini," tambahnya.
Sementara itu, menurut Azhar, dalam penertiban ini turun sebanyak 6 tim Aetra yang masing-masing berisi 7 orang, 170 personel kepolisian, beserta jajaran Brimob. "Memang kawasan sini (Volker) terkenal bronks (rawan). Petugas Aetra saja sampai pernah ada yang disandera. Makanya kita lakukan pengawalan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," ujar Azhar.
Azhar juga menjelaskan adanya sanksi setiap pelanggar yaitu denda dan ditindaklanjuti oleh polisi sebagai pihak yang berwajib. Karena menurutnya di wilayah Volker ini banyak yang menggunakan air sesuka hati dengan meteran mereka mati.
"Tujuan dari sidak ini jelas kita ingin menegakkan dan menegaskan hukum. Harapan kami agar para pencuri ini bisa menjelaskan siapa dibalik pelaku utama pencurian ini," tambahnya.