Pilu Warga Karawang Tak Bisa Mandi hingga Cuci Beras karena Air Bendungan Tercemar Limbah, Warna Berubah Hitam Pekat dan Berbau
Bendungan ini menjadi tumpuan utama warga Jatisari dan sekitarnya. Sehari-hari, air dimanfaatkan untuk keperluan mandi, mencuci bahkan memasak
Air Bendungan Barugbug di Desa Situdam, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat tampak memprihatinkan. Kondisinya hitam pekat dan mengeluarkan bau tidak sedap karena tercemar.
Padahal, bendungan ini menjadi tumpuan utama masyarakat di Jatisari dan sekitarnya. Sehari-hari, warga menggunakan air ini untuk keperluan mandi, mencuci, memasak nasi, bahkan minum.
-
Mengapa sumber air belerang terlihat kotor? 'Dulu waktu saya ke sini masih bersih. Tapi waktu saya ke sini lagi kok ada bunga-bunga sesajen. Mungkin kepercayaannya seperti itu dari pengunjung,' kata Martini.
-
Kenapa warga kesulitan air bersih? Kekeringan tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang membuat curah hujan sangat rendah.
-
Kenapa warga Lebak kekurangan air bersih? Memasuki musim kemarau, sejumlah wilayah di Banten mulai mengalami kesulitan air bersih. Di Kabupaten Lebak misalnya, warga sekitar terpaksa memanfaatkan air sungai untuk memenuhi kebutuhan mencuci pakaian hingga air minum.
-
Kenapa sumur air jadi keruh? Penyebab air sumur menjadi keruh dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti galian sumur yang kurang dalam, kondisi geologis atau struktur tanah yang kurang baik, hujan deras atau terus-menerus yang membuat tanah di sekitar sumur menjadi lunak atau berlumpur, dan kebocoran pipa yang menyebabkan kerusakan pada sumur.
-
Apa saja akibat kekurangan air bersih? Sehingga berpotensi menimbulkan penyakit kulit, infeksi pencernaan, dan lainnya.
-
Apa masalah di Embung Kebumen? Bukannya disambut suka cita, pembangunan embung tersebut justru menimbulkan masalah baru, yaitu tanah longsor yang membahayakan warga.'Waktu embung ini sudah jadi 100 persen, serang beberapa bulan hujan terus menerus. Akibatnya jebol dan banyak bagian yang longsor. Setelah perbaikan, hujan turun, jebol lagi,' kata Kepala Desa Giritirto, Sugito, mengutip YouTube Liputan6 pada Senin (22/1).
“Ya kecewa, airnya jadi bau seperti ini,” kata seorang warga bernama Cicih, mengutip Youtube Liputan6, Rabu (4/9).
Diduga dari Pabrik di Subang dan Purwakarta
Cicih bersama warga lain menduga bahwa cemaran air berwarna hitam pekat itu berasal dari sebuah pabrik kertas di Kabupaten Subang.
Air buangan dari pabrik tersebut diduga dialirkan ke sungai yang bermuara ke Bendungan Barugbug. Lambat laun, limbah membuat warna air berubah dan kondisinya tak layak dimanfaatkan.
“Ini airnya dari Subang, pabrik kertas yang bahannya dari bambu itu,” terang Cicih.
Air Dimanfaatkan Banyak Warga
Akibat pencemaran, aktivitas rumah tangga seperti mencuci, mandi, dan memasak tidak bisa lagi dilakukan.
Warga tak berani menggunakannya air karena khawatir berpengaruh terhadap kesehatan.
“Pencemaran ini sudah berbulan-bulan, ini baunya nyengat sekali sampai ke hidung, jadi tidak bisa dipakai nyuci beras, nyuci, mandi,” kata dia.
Dijadikan Sumber Pengairan Pertanian
Selain kebutuhan warga, air juga digunakan penuh untuk kebutuhan pertanian di sawah. Jika dipaksakan menggunakan air tercemar, dampak buruk terhadap hasil panen bisa terjadi.
Salah seorang petani menyebut bahwa sawahnya kini rentan mati, lantaran sumber air untuk perawatan berwarna hitam dan berbau.
“Kalau ke padi bikin panennya tidak sehat, akhirnya terpaksa beli, apalagi sekarang tidak ada air (kemarau),” kata seorang petani di Situdam, Hasan.
Warga Berharap ada Tindakan dari Pemerintah
Cicih, Hasan dan warga Jatisari lainnya berharap agar Pemerintah Kabupaten Karawang bertindak dan mengatasi permasalahan pencemaran ini. Sebab, kejadian limbah dari pabrik sudah berlangsung lama dan belum ada tanda-tanda berhenti.
Warga juga sebelumnya sudah melakukan protes, namun belum ada tindakan lanjutan untuk mengatasi pencemaran.