Pilu Warga Lebak Alami Kekeringan, Gunakan Air Sungai untuk Mencuci hingga Kebutuhan Minum
Setiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.
Setiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.
Pilu Warga Lebak Alami Kekeringan, Gunakan Air Sungai untuk Mencuci hingga Kebutuhan Minum
Memasuki musim kemarau, sejumlah wilayah di Banten mulai mengalami kesulitan air bersih.
Di Kabupaten Lebak misalnya, warga sekitar terpaksa memanfaatkan air sungai untuk memenuhi kebutuhan mencuci pakaian hingga air minum.
Setiap harinya puluhan ibu-ibu di Kampung Rancabaok, Desa Tamanjaya, Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.
-
Apa yang dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi untuk mengatasi banjir di kawasan Kampung Lebak? “Rumah pompa dibangun untuk mengantisipasi banjir. Harapannya, ketika hujan deras, warga di sini tidak kebanjiran,” ungkapnya.
-
Di mana peternak kerbau di Lebak melepasliarkan kerbau mereka? "Kami setiap hari melepaskan ternak kerbau di lahan tanah lapang, karena terdapat pakan rerumputan hijau itu," kata dia lagi.
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
-
Apa saja kerusakan yang terjadi pada jembatan gantung di Lebak? Kondisinya sudah miring, dengan beberapa bagiannya berlubang. Bahkan, salah satu tali baja penopang beban juga putus.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
-
Bagaimana warga Lebak memelihara kerbau mereka? Warga di Kabupaten Lebak sendiri memiliki cara yang unik dalam beternak kerbau. Mereka hanya melepaskannya saja di tanah lapang yang luas. Konsep ini merupakan cara tradisional untuk membudidaya kerbau, karena hewan tersebut bisa leluasa mencari makan.
Walau kondisinya tidak jernih, aliran tersebut terpaksa digunakan karena tidak ada pilihan lain.
“Nyari air ke kali sini, karena di rumah nggak punya air,” kata warga setempat bernama Sumiati, mengutip YouTube SCTV Banten, Rabu (31/7).
Rela Berjalan Jauh
Sejak pagi, mereka terbiasa berjalan jauh sejak sebulan terakhir. Ibu-ibu itu turut membawa ember besar sampai galon, agar air bisa dibawa ke rumah.
Saat sampai di sungai, mereka langsung mencuci pakaian dan menyikatnya di atas bebatuan besar. Tak lupa, ibu-ibu juga membawa sabun pencuci baju agar pakaian bersih dari kotoran.
“Buat sehari-hari ya ngambilnya di sungai, biar saja jauh juga namanya kebutuhan,” ucap Sumiati, sembari menenteng sebuah galon.
Menuruni Jalan Terjal
Selain berjalan jauh, tantangan yang dihadapi di antaranya rute yang cukup terjal. Beberapa jalan di kampung tersebut belum diaspal, sehingga masih berbentuk tanah.
Kemudian, ibu-ibu juga harus menyiapkan fisik untuk membawa air di dalam galon maupun ember dengan bobot yang cukup lumayan.
“Di Rancabaok ada 40 rumah yang kekeringan, karena sumur-sumur timba itu pada kering,” jelas Sumiati.
Terjadi Setiap Musim Kemarau
Ditambahkan Sumiati, bahwa tidak ada pilihan lain bagi warga selain mengambil dari sungai-sungai yang masih teraliri air.
“Nggak ada pilihan, mau ngebor juga mahal,” tambahnya.
- Pilu Warga Karawang Tak Bisa Mandi hingga Cuci Beras karena Air Bendungan Tercemar Limbah, Warna Berubah Hitam Pekat dan Berbau
- Keramatnya Sumur Giling Bejagung Tuban, Konon Airnya Bisa Ungkap Kebohongan
- Serunya Berwisata ke Umbul Pelem Klaten, Manfaatkan Mata Air Alami Cocok Hilangkan Gerah karena Cuaca Panas
- Serunya Berwisata di Umbul Manten di Klaten, Tempat Main Air yang Nyaman Cocok untuk Liburan Keluarga
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua RT setempat, Misjan. Menurutnya, kekeringan selalu terjadi setiap tahun saat musim kemarau.
Menurutnya, penyebab sumur-sumur warga mengalami penyusutan karena suhu panas membuat air tersebut menguap di udara.
“Kalau ditotal ada 50 an warga yang terkena dampaknya, kekeringan ini sering setiap kemarau, jadi airnya kena matahari,” kata dia.
Ia bersama puluhan warga yang terdampak berharap bisa menyalurkan air bersih, sehingga kebutuhan sehari-hari bisa terpenuhi.
“Kondisi kering ini sudah lama, sejak tidak ada hujan tahun ini,” tambah Misjan.
- Makanan Atlet Basi Habiskan Anggaran Rp42 Miliar, Ini Penjelasan Panitia PON Aceh
- FOTO: Siaran Langsung Korea Utara Saat Melepas Tembakan Rudal-Rudal Balistik ke Jepang
- Bobby Nasution Ingin Sumut Jadi Daerah Restorative Justice
- Pengawal Bupati Kabupaten Tebo Dibacok Saat Tagih Utang
- Telkom Grup Melaui PT Digital Media Luncurkan AdXelerate: Solusi Agar Iklan Digital Tepat Sasaran
Berita Terpopuler
-
Jokowi Pimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Garuda IKN Besok Jumat 13 September 2024
merdeka.com 12 Sep 2024 -
VIDEO: Busungkan Dada, Jokowi Beri Perintah Jenderal TNI Polri "Hal Kecil Segera Selesaikan!"
merdeka.com 12 Sep 2024 -
Respons Gerindra soal Revisi UU Wantimpres Dipersiapkan untuk Jokowi
merdeka.com 12 Sep 2024 -
Jokowi Sebut Pembangunan IKN Butuh 20 Tahun: Pak Prabowo Pernah Sampaikan akan Percepat
merdeka.com 12 Sep 2024 -
VIDEO: Mahfud Emosi Singgung Gibran Kaesang "Mulyono Mainnya Kelewatan"
merdeka.com 12 Sep 2024