Bencana Kekeringan, Air Bersih di Bekasi Dibanderol Rp80.000 per Satu Toren
Pendistribusian air bersih ini, lanjut Twedi, dilakukan atas laporan warga Cibarusah yang kesulitan mendapatkan air bersih di saat musim kemarau.
Satu toren air hanya cukup untuk pemakaian selama 4 hari
Bencana Kekeringan, Air Bersih di Bekasi Dibanderol Rp80.000 per Satu Toren
Sejak sekitar empat bulan yang lalu warga di tiga desa di Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi kesulitan mendapatkan air bersih.
Karena, air sumur yang biasa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari sudah kering.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga di tiga desa terpaksa membeli air seharga Rp80.000 untuk satu toren ukuran 650 liter.
"Satu toren air buat empat hari, saya satu keluarga ada tiga orang. Di sini mah sering setiap tahun kekeringan," katanya saat antre air bersih dari Polres Metro Bekasi di Kampung Cihanjuang, Rabu (23/8).
Kekeringan, lanjut Sutini, hampir terjadi setiap tahun di wilayahnya. Oleh karena itu dia berharap agar pemerintah membangun sumber air untuk mengantisipasi kelangkaan air bersih.
"Penginnya ada air bersih di sini, PAM juga masuk. Di sini juga gak ada sumur-sumur air, kalau mandi pakai air Sungai Cihoe, jaraknya 3,5 kilometer ke Cihoe, tiap sore nyuci pas bocah pulang sekolah pakai karung bawanya," kata Sutini.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan, pihaknya telah mendistribusikan air bersih ke warga yang membutuhkan sejak dua minggu yang lalu.
Pendistribusian air bersih ini, lanjut Twedi, dilakukan atas laporan warga Cibarusah yang kesulitan mendapatkan air bersih di saat musim kemarau.
"Ini memang dari laporan-laporan yang paling membutuhkan wilayah Cibarusah saja untuk air bersih di musim kemarau," kata Kombes Twedi.