Warga Bojongsari Depok Berhari-hari Tidak Mandi akibat Kekeringan, Sumur hanya Mengeluarkan Lumpur
Kekeringan yang terjadi disebabkan kemarau panjang dan sebagai dampak banyaknya pembangunan perumahan.
Kekeringan terjadi di sejumlah wilayah Tanah Air, termasuk Bojongsari Depok. Warga bahkan mengaku sampai berhari-hari tidak mandi karena kesulitan air bersih.
Warga Bojongsari Depok Berhari-hari Tidak Mandi akibat Kekeringan, Sumur hanya Mengeluarkan Lumpur
Sumur warga sudah tidak lagi mengeluarkan air dan membuat warga sulit melakukan aktivitas, termasuk mandi cuci kakus (MCK).
Seorang warga yang merasakan kesulitan air bersih yakni Maisaroh (60), warga RT 04 RW 02 Kelurahan Duren Mekar. Dia mengaku dua hari tidak mandi, karena tidak punya air. Sumur di rumahnya tidak lagi keluar air seperti dulu. "Mati airnya, sudah kayak kucing kencing. Airnya keluar lumpur, sudah dua bulan airnya enggak keluar, enggak ada yang cariin air, saya enggak punya suami kan. Berhari-hari enggak mandi," katanya, Selasa (26/9).
Yang keluar dari sumurnya hanya lumpur, sehingga mesin air di rumahnya tidak dihidupkan sejak dua bulan lalu. Dia pun mengaku sangat sedih karena sulit mendapatkan air bersih. Bahkan untuk keperluan ibadah pun dia sulit untuk mendapatkan air.
"Susah bener (airnya), keluar lumpur sampai dalam tanahnya. Udah mesinnya mati, ya Allah, sudah sedih ambil air wudu juga."
Maisaroh, warga yang merasakan kesulitan air bersih.
Warga kemudian melapor ke Polsek Bojongsari. Sebanyak 8.000 liter air bersih disalurkan Polsek Bojongsari untuk warga sekitar. Warga pun semringah mendapat bantuan air bersih. Anak-anak bahkan terlihat senang bisa bermain air.
"Alhamdulillah ini dapat air dari polisi. Dari kemarin kami sulit dapat air," ungkapnya.
Kapolsek Bojongsari Kompol Yefta Ruben H Aruan mengatakan, bantuan air bersih ini sebagai tindak lanjut dari laporan warga yang mengeluh pada pihaknya.
"Ini bentuk bakti sosial dari kami dalam rangka mengatasi kekeringan yang terjadi di RT 4 RW 2 Kelurahan Duren Mekar, Kota Depok," kata Yefta.
Pihaknya menerima laporan beberapa hari lalu. Kemudian segera ditindaklanjuti dengan memberikan 8.000 liter air pada warga. Kekeringan yang terjadi disebabkan kemarau panjang dan sebagai dampak urbanisasi karena banyaknya pembangunan perumahan.
"Sehingga dampaknya terhadap sumur-sumur tradisional yang dimiliki warga setempat ini," tukasnya.
Diharapkan bantuan air bersih itu dapat membantu warga. Pihaknya mengajak stakeholder untuk membantu menyalurkan air bersih untuk warga.
"Saat ini kita salurkan 8.000 liter air. Rencana kita berkelanjutan. Semoga pihak terkait lainnya dapat menyumbangkan bentuk air bersihnya seperti yang kita laksanakan ini."
Kapolsek Bojongsari Kompol Yefta Ruben H Aruan.