Kekeringan Akibat Kemarau, Warga Grobogan Cari Air hingga ke Hutan
Warga Desa Prigi di Grobogan, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang yang membuat sumur mereka mengering.
Warga Desa Prigi di Grobogan, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang yang membuat sumur mereka mengering.
Kekeringan Akibat Kemarau, Warga Grobogan Cari Air hingga ke Hutan
Krisis Air Bersih
Warga Desa Prigi di Grobogan, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang yang membuat sumur mereka mengering. Kekeringan sudah dirasakan oleh warga selama 2 bulan terakhir ini.
Dilansir dari liputan 6
Upaya Warga dan Pemerintah Setempat
Dilansir dari liputan 6, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti memasak, mandi, hingga minum, warga harus rela mengantre di sumber air yang berada sekitar 2-7 kilo meter di tengah hutan. Sebab di tengah hutan terdapat sumber air sumur meskipun debit yang dihasilkan juga sangat kecil. “Kekurangan air 1 bulan lebih lah, untuk konsumsi minum nggih pakai air sumur, kekeringan sudah berjalan sejak kemarau nek musim hujan nggih engga,” ungkap Nur Aisha Warga Desa Prigi, Selasa (1/8/2023).
“Kita cari di hutan kalau di sana masih ada ya kita cari ke sana. Kalau nggak ada terpaksa kita cari jauh ke Kedung Jati. Jauhnya kalau dari hutan ya 1-2 kilometer, nggak pasti karena kita cari yang ada sumbernya,” ungkap warga desa lainnya bernama Ponidi.
44 Desa Dilanda Kekeringan
Menurut pihak BPDB Grobogan, terdapat 44 desa yang mengalami kekeringan akibat kemarau, sehingga butuh distribusi air bersih. Terkait krisis air bersih yang dialami oleh warga Grobogan yang telah berlangsung selama 2 bulan terakhir, pihak Polri pun telah menditribusikan air bersih ke desa-desa yang mengalami kekeringan.
Dilansir dari humas.polri.go.id, Kapolres, BPBD, serta PDAM Grobogan telah koordinasi untuk bersama-sama mengatasi kekeringan tersebut. Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan pada Senin, (31/7/2023) mengatakan pihaknya telah mengerahkan 1 mobil water cannon, 4 mobil patroli yang sudah dimodifikasi, 4 mobil tangki beserta 50 personel Bhabinkamtibmas menggunakan motor bronjong untuk mendistribusikan air bersih.
“Untuk mobil patroli yang telah dimodifikasi dan motor bronjong polisi berisi air bersih, mengikuti penyaluran air bersih di masing-masing wilayah Polseknya,’’ ungkap Kapolres (foto : youtube.com/liputan6)
Tanggapan dari Kepdes Karangejo Grobogan
Dwi Sri Astutik selaku Kepala Desa Karangrejo Grobogan memberi apresiasi kepada Polres Grobogan juga jajarannya karena telah membantu masyarakat Grobogan untuk bisa mendapatkan air bersih.
(foto : imagebank)
‘’Warga kami telah mengalami kekeringan selama dua bulan ini. Selama ini, warga mengambil air dari sumur yang berada di sawah. Karena kalau membeli harganya sekitar Rp120 ribu. Tentunya itu sangat berat bagi warga kami yang sebagian besar bekerja sebagai petani,’’ ujar Dwi Sri Astutik.