Terdampak El Nino, Sejumlah Daerah di Banten Alami Kekeringan
El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Terdampak El Nino, Sejumlah Daerah di Banten Alami Kekeringan
Masuknya musim kemarau ditambah dengan adanya fenomena El Nino membuat sejumlah daerah di Provinsi Banten mengalami kekeringan.
-
Apa dampak musim kemarau di Jateng? Dampak musim kemarau juga dirasakan petani karena menyebabkan mereka mengalami gagal panen.
-
Apa dampak kekeringan di Jateng? Warga Terdampak Kekeringan di Jateng Capai 9.153 Jiwa, Ini Penjelasan BPBD
-
Apa dampak kemarau di Jateng? Kondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
-
Apa yang terjadi akibat dampak kemarau di Jateng? Dampak kemarau mulai terasa pada beberapa daerah di Jawa Tengah.
-
Apa dampak dari kekeringan di Jawa Tengah? Dampak musim kemarau yang perkepanjangan ini memukul ratusan jiwa warga Desa Garangan, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali. Dalam dua bulan terakhir, mereka kesulitan air bersih.
-
Kenapa El Nino berdampak ke kekeringan? BMKG memprakirakan fenomena El Nino menerjang Indonesia pada tahun ini yang berdampak musim kemarau menjadi berkepanjangan.
Mengutip laman BMKG, Kamis (10/8), El Nino merupakan kondisi di mana suhu permukaan air laut mengalami peningkatan. Kondisi ini terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah, dan memunculkan pertumbuhan awan yang mengurangi curah hujan.
Akibat fenomena ini, warga Banten kini mengalami kesulitan untuk mendapat air bersih. Sawah dan ladang mereka pun kini kekeringan. Sebelumnya pemerintah setempat juga sempat mengeluarkan status siaga dan waspada kekeringan. Berikut informasi selengkapnya.
Cuaca panas dan kekeringan air akibat fenomena gabungan kemarau dan EL Nino.
Banyaknya daerah yang mengalami kekeringan di Banten membuat BMKG mengeluarkan imbauan kepada pemerintah daerah dan masyarakat. Mereka diminta agar bisa mengoptimalkan tempat penampungan air.
Warga yang berprofesi sebagai penggarap lahan hanya bisa pasrah dan menyelamatkan tumbuhan mereka, sebelum kondisinya makin parah. “Berdasarkan hasil monitoring, seluruh wilayah di Provinsi Banten mulai masuk musim kemarau. Sesuai dengan prediksi kami, tahun ini akan ada fenomena El Nino dengan kondisi lemah sampai sedang, ” kata Kepala Balai Besar Wilayah II Tangsel, Hartanto.
Siap-siap tak hujan dua bulan
Hartanto menambahkan bahwa adanya fenomena El Nino yang berbarengan dengan masa musim kemarau menyebabkan dampak lingkungan ganda. Selain cuaca yang makin terik, sejumlah sumber air pun menjadi sulit diakses karena penurunan debit, sampai kondisinya menyusut hingga kering. “Berdasarkan hasil monitoring, sudah muncul wilayah dengan kategori hari tanpa hujan, antara 31 sampai 61 hari, tanpa hujan,” katanya lagi.
Daerah rawan kekeringan di Banten
Sementara itu sejumlah daerah di Provinsi Banten, sudah mengalami kekurangan debit air.
Kecamatan Kasemen, Serang menjadi daerah yang cukup terdampak dari fenomena El Nino dan kekeringan. Lalu kesulitan air juga dialami warga yang tinggal di wilayah Lebak bagian selatan. “Dari potensi El Nino yang lemah sampai dengan moderate. Dan ini akan berpotensi terdampak terhadap kekeringan di Banten,” katanya.
Bantuan air bersih
Salah satu upaya penanganan kekeringan dan dampak El Nino saat ini adalah dengan mengirimkan suplai air bersih ke warga yang terdampak. Salah satu daerah yang cukup parah adalah di Kampung Ambon, Desa Margaluyu, Kecamatan Kota Serang. Dampak El Nino dan musim kemarau sendiri sudah mulai dirasakan oleh warga setempat. "Ada sekitar 300 kepala keluarga yang mulai terdampak kekeringan, dan banyak warga yang air di sumurnya berkurang, kita antisipasi terus," kata Kepala BPBD Banten Nana Suryana, mengutip ANTARA.
Belasan ribu liter air disalurkan
Nana menambahkan, bahwa BPBD Banten terus berupaya menyalurkan bantuan air sebanyak 15 ribu liter air bersih. Penyaluran akan terus dilakukan, sesuai dengan kebutuhan warga. Untuk mendapatkan air, warga diharuskan antre, dengan membawa alat tampung sendiri, yang biasanya berupa jeriken bersih. "Sudah ada beberapa kali pendistribusian air bersih. Sebelumnya pada awal bulan Juli untuk Kabupaten Serang. Kemudian sebelum ini BPBD Kabupaten Lebak juga sudah melakukan distribusi air bersih," katanya lagi.