Rawan Terdampak El Nino, Pemprov Jateng Lakukan Intervensi Ini
Dampak kekeringan akibat El Nino mulai terasa pada 9 kabupaten di Jateng.
Dampak kekeringan mulai terasa pada 9 kabupaten di Jateng.
Rawan Terdampak El Nino, Ini Upaya Mitigasi Pemprov Jateng
Dampak El Nino
Musim kemarau baru memasuki bulan Juni. Namun beberapa daerah di Jateng telah merasakan dampak kekeringan. Tercatat ada sembilan daerah yang telah merasakan dampak tersebut yaitu Rembang, Blora, Grobogan, Kendal, Brebes, Pekalongan, Purbalingga, Banyumas, dan Cilacap.
Selain itu sampai dengan Mei 2023 juga telah terjadi serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) seperti penggerek batang padi, wereng batang cokelat, tikus, hama putih palsu, walang sangit, blas, hawar daun bakteri, dan tungro.
-
Apa dampak kekeringan di Jateng? Warga Terdampak Kekeringan di Jateng Capai 9.153 Jiwa, Ini Penjelasan BPBD
-
Mengapa BMKG memperingatkan warga di Jateng tentang El Nino? Oleh karena itu, lembaga tersebut memperingatkan warga di berbagai daerah, termasuk di Jateng agar waspada terhadap fenomena tersebut.
-
Apa yang di lakukan Kementan untuk mengatasi dampak El Nino? Dalam rangka meredam dampak El Nino, Kementerian Pertanian (Kementan) mencanangkan program Gerakan Nasional (Gernas) tanam padi 500 ribu hektar.
-
Bagaimana dampak El Nino di Banten? “Berdasarkan hasil monitoring, seluruh wilayah di Provinsi Banten mulai masuk musim kemarau. Sesuai dengan prediksi kami, tahun ini akan ada fenomena El Nino dengan kondisi lemah sampai sedang, “ kata Kepala Balai Besar Wilayah II Tangsel, Hartanto.
-
Apa dampak kemarau di Jateng? Kondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk antisipasi El Nino? Direktorat Jendral Kementerian Pertanian (Ditjen PSP Kementan) terus melakukan upaya mengantisipasi dampak El Nino yang diperkirakan BMKG terjadi hingga akhir 2023.Salah satunya upayanya yakni mengembangkan optimasi lahan kering guna meningkatkan produksi pertanian di berbagai wilayah Indonesia.
Intervensi Pemprov Jateng
Terkait hal tersebut, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah melakukan intervensi pada sembilan kabupaten yang rawan kekeringan akibat dampak fenomena El-Nino.
Intervensi itu dilakukan dengan kegiatan penanganan antara lain bantuan pipanisasi, pompa air, pembuatan sumur pantek, pembuatan embung, dan sarana pembuatan pupuk organik.
"Untuk itu dilakukan pengendalian secara pre-emptive di daerah endemis dengan menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dan responsif pada daerah yang terserang OPT dengan bahan kimia secara bijaksana,"
kata Kepala Dinas Pertanian dan Pertanian Provinsi Jateng, Supriyanto.
Rekomendasi Pemerintah
Dalam hal ini, Pemprov Jateng juga memberikan rekomendasi mitigasi dan adaptasi kepada kepala daerah atau kota terhadap perubahan iklim di masa tanam, di antaranya dengan menanam varietas padi yang toleran terhadap kekeringan. Jenis padi tersebut di antaranya varietas Situbangedit, Inpago, dan Ciherang.
Selain itu langkah lainnya dengan menanam komoditas palawija dan percepatan tanam padi, maksimal pada pertengahan Juni 2023.
"Agar pada saat puncak El Nino tanaman sudah aman dari kekurangan air atau bahaya kekeringan," kata Supriyanto.
Sementara itu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo telah menyiapkan skema untuk menghadapi fenomena El Nino. "Skema mitigasi itu di antaranya mengeluarkan cadangan pangan pemerintah hingga optimalisasi dana desa. Bulog kabupaten/kota harus siap, kampanye food loss dan food waste kami siapkan," kata Ganjar.
Tentang Fenomena El Nino
BMKG memprakirakan fenomena El Nino menerjang Indonesia pada tahun ini yang berdampak musim kemarau menjadi berkepanjangan. Puncak fenomena El Nino akan terjadi pada Agustus 2023 sehingga pemerintah melalui Kementerian Pertanian berupaya menyiapkan langkah mitigasi agar bencana kekeringan dapat meminimalisasi jumlah gagal panen di tingkat petani