Kekeringan dan Kemiskinan di Jateng Jadi Sorotan Media Asing
"Sumur-sumur sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” Sunardi.
Sunardi bersama warganya lainnya sudah menggali sungai sejak Juni.
Kekeringan dan Kemiskinan di Jateng Jadi Sorotan Media Asing
Provinsi Jawa Tengah tengan menjadi sorotan dunia karena kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan.
Warganya ada yang harus menggali sungai untuk mendapatkan air.
Seperti yang diberitakan Reuters, seorang petani tembakau Sunardi bersama puluhan warga di desa Karanganyar di provinsi Jawa Tengah harus rela menggali sungai untuk mendapatkan air. Hal ini karena sudah empat bulan desanya tidak diguyur hujan. “Kekeringan di desa ini sudah terasa sejak April, dan hingga kini belum turun hujan. Sumur-sumur di wilayah ini sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” Sunardi kepada Reuters, dikutip, Rabu (8/9).Sunardi bersama warganya lainnya sudah menggali sungai sejak Juni, ketika air di sumur mereka habis. Air yang dihasilkan asin dan bercampur lumpur.
Air itu tetap mereka bawa pulang untuk minum, mencuci, dan mengairi tanaman mereka yang perlahan mati. “Tanaman di sini, seperti jagung, sudah layu semua. Tembakau bisa hidup, tapi tidak tumbuh maksimal, jadi harus tetap menyiramnya dengan air dasar sungai juga," katanya.
Padahal sebagian besar masyarakat Indonesia sangat tergantung pada pertanian sebagai mata pencaharian mereka. Bahkan Pertanian menyumbang hampir 14% dari PDB Indonesia.
Sehingga kekeringan ini sangat berpengaruh pada perekonomian masyarakat khususnya petani, karena sumber pendapatan mereka mati.
"Bahkan jika sungai di sini benar-benar kering, kita harus mencarinya di mana pun itu," katanya.