Mengunjungi Surga Tersembunyi di Pedalaman Hutan Blora, Ada Sumber Air Panas hingga Gua
Sumber air di hutan itu tidak pernah mengering walau musim kemarau

Sumber air di hutan itu tidak pernah mengering walau musim kemarau

Mengunjungi Surga Tersembunyi di Pedalaman Hutan Blora, Ada Sumber Air Panas hingga Gua
Kawasan Kabupaten Blora masih memiliki kawasan hutan jati yang sangat lebat. Di dalam hutan itu banyak misteri yang tersembunyi. Salah satunya adalah keberadaan surga tersembunyi yang menyimpan banyak potensi wisata.

Braholo nama hutan itu. Lokasinya berada di Blora sebelah utara. Dalam suatu kesempatan, kanal YouTube Sahabat Al Arif Blora mengunjungi hutan itu dengan dipandu perangkat desa setempat.
Jalan menembus hutan itu belum beraspal. Bahkan di beberapa titik, pengendara harus dihadapkan pada bebatuan yang terjal.
Musim kemarau belum berakhir. Deretan pepohonan di kanan dan kiri jalan kering kerontang dan daun-daunnya berguguran.
Dalam kesempatan itu kanal YouTube Al Arif Blora dipandu oleh Martini, salah seorang pegiat lingkungan asal Blora.

Begitu sampai di dalam hutan, Martini langsung menunjukkan sumber mata air belerang.
Martini mengatakan banyak orang yang datang ke mata air itu untuk berobat. Tak jarang mereka datang dengan membawa jerigen dan airnya dibawa pulang.
“Dulu waktu saya ke sini masih bersih. Tapi waktu saya ke sini lagi kok ada bunga-bunga sesajen. Mungkin kepercayaannya seperti itu dari pengunjung,” kata Martini.
Martini mengatakan sumber air belerang itu bisa digunakan untuk penyakit gatal-gatal dan memulihkan pegal. Sekilas sumber mata air itu terlihat kotor dan tercemar. Namun begitu dimasukkan ember kecil, seketika mata air itu menjadi jernih. Air itu rasanya hangat di kulit. Bau belerangnya masih terasa tajam.

Sumber air panas itu berada di sela-sela batu. Suara sumber air mengalir terdengar jelas yang sumbernya berasal dari dalam batu.
“Dulu sumber air ini sering didatangi oleh mahasiswa dari UI, dari Yogyakarta. Bahkan mereka datang rombongan 6-7 bis, mereka kemudian meneliti tentang bebatuan di sini,” kata Martini dikutip dari kanal YouTube Sahabat Al Arif Blora.

Tak jauh dari sumber mata air hangat itu ada sebuah gua yang memiliki tiga buah mulut gua. Gua itu masih sangat alami. Pengunjung harus menunjukkan kepala agar bisa masuk ke dalam lorong gua.

Di dekat gua bermulut tiga itu masih ada gua lainnya. Martini mengatakan, konon ceritanya gua-gua tersebut digunakan para pejuang untuk sembunyi dari penjajah Belanda.

Di tengah hutan itu mengalir Sungai Braholo. Saat itu air sungai tidak mengalir karena dampak musim kemarau. Di salah satu tepiannya, terdapat sebuah tebing yang menjulang tinggi.

Tak jauh dari sana, sebenarnya masih terdapat sebuah air terjun dan satu mata air lagi. Namun karena saat itu musim kemarau, air terjunnya ikut mengering.