Batal beli heli, Ahok pilih pinjam ke TNI AU buat padamkan kebakaran
Ahok berencana mengalihkan dana pembelian ke bidang lain. Apa itu?
Setelah gembar gembor, kini Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama membatalkan rencana pembelian helikopter. Pembatalan tersebut dilakukan setelah pria yang akrab disapa Ahok ini melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Agus Supriatna.
"Kemarin saya juga ketemu Kasau, ketemu Pak Presiden kalau DKI mau beli helikopter, DKI mau batalin," ungkap Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (26/10).
Ahok menambahkan, pembatalan ini dilakukan terkait anggaran pembelian helikopter dan pesawat melalui TNI Angkatan Udara serta telah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Mengetahui hal itu, Ahok merasa rencananya bakal sia-sia.
"APBN telah memberikan kepada TNI AU untuk beli, beli lima yang pesawat Rusia, yang begitu turun mengambil air langsung 12 ton hanya 12 menit itu sudah terisi, nah sia-sia juga akan beli helikopter," jelas Ahok.
"Tadinya saya pikir kita beli (helikopter), tapi mereka sudah beli ya lebih baik kami bantu operasional. Nah kalau Jakarta ada kebakaran gimana, kita minta bantuan aja TNI AU untuk padamkan, intinya TNI AU yang akan beli, jadi lebih baik kita fokus duitnya bangun rusun sekarang," sambungnya.
Oleh sebab itu, tegas Ahok, Pemrov DKI Jakarta akan lebih fokus untuk membangun rusun-rusun untuk prajurit TNI. Supaya tentara yang berdinas di Jakarta tidak sewa rumah di luar ibu kota.
"Kalau ada rusun-rusun apartemen buat prajurit, maka kan prajurit yang kerjanya sekitar Jakarta kan tidak sewa rumah di luar, kalau dia enggak sewa rumah di luar, penawaran rumah di luar kan akan lebih sedikit. Nah ini bisa ada keseimbangan pasar sewa rumah, prajurit juga akan cepat kalau bertindak," jelas Ahok.