BBM Naik, Tarif Bus di Terminal Kampung Rambutan Naik antara Rp40 Ribu-Rp50 Ribu
Adapun terkait kenaikan harga tiket bus, Rizal mengatakan sejauh ini belum ada komplain dari masyarakat. Karena memang, kenaikan harga tersebut suatu yang wajar dilakukan penyedia layanan transportasi imbas naiknya harga BBM.
Keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), berimbas terhadap harga tarif angkutan bus antarkota antarprovinsi (AKAP), di Terminal Kampung Rambutan.
Rizal, penjual tiket dari PO Bus Pandawa 87 yang mengaku telah menaikkan harga tiket bus dari berbagai tipe dengan semua jurusan sebesar Rp40.000 dari harga sebelum kenaikan BBM.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Kenapa harga BBM di Singapura tinggi? Penerapan tarif pajak yang lebih tinggi telah menaikkan harga minyak di negara kecil tersebut.
-
Kapan harga gula di Boyolali naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi.
-
Apa saja komponen dalam jual beli BBM? Dalam jual beli BBM, lanjutnya, terdapat tiga komponen, yaitu Pajak PPN, PBBKB, dan Iuran BPH Migas. Ketiga komponen tersebut merupakan kontribusi para pelaku usaha kepada negara atas hasil pengelolaan kekayaan negara.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Mengapa harga emas Antam naik? Harga emas dunia melonjak setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan memicu harapan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) dapat memangkas suku bunga paling cepat pada bulan September.
"Sudah kita naikan, Rp40.000 untuk semua kelas. Seperti kelas VVIP ya itu dari Rp500.000 menjadi Rp540.000," ucap Rizal saat ditemui di Terminal Kampung Rambutan, Senin (5/9).
Rizal menyebut jika kenaikan harga itu dilakukan sejak Minggu, 4 September 2022 kemarin. Usai Pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM secara resmi.
"Jadi menyesuaikan, kenaikan tanggal 3, dan kita naikan di tanggal 4 jam 00.00 Wib," sebutnya.
Adapun terkait kenaikan harga tiket bus, Rizal mengatakan sejauh ini belum ada komplain dari masyarakat. Karena memang, kenaikan harga tersebut suatu yang wajar dilakukan penyedia layanan transportasi imbas naiknya harga BBM.
"Belum ada komplain ya, karena kan wajar orang juga tahu naik karena BBM. Tapi kita di sini menaikan harga dengan menyesuaikan aja. Walau akibatnya juga terjadi penurunan penumpang," katanya.
Sementara itu, Ami, penjual tiket bus dari PO Mawar Sejahtera turut mengeluhkan dengan adanya kenaikan harga BBM yang berimbas turunnya penjualan tiket busnya. Hal itu karena penyesuaian harga sebesar Rp50.000 dari sebelumnya untuk semua kelas dan jurusan.
"Iya menaikkan harganya juga. Makanya banyak (penumpang) yang tidak mau (beli tiket busnya), karena merasa mahal. Karena mahal. Karena biasa Rp280.000 sekarang sudah Rp330.000," ujarnya.
Ami pun mengatakan bahwa sejak dua hari pasca kenaikan harga BBM, penjual tiketnya sudah menurun dari hari-hari sebelumnya. Dia pun berharap, harga BBM bisa kembali turun agar harga tiket bus bisa kembali ke harga semula.
"Harapannya harga BBM turun lagi, biasanya kan naik sedikit. Dan yang ini naiknya lumayan langsung tinggi. Ya kita juga harus menaikan harga jadinya," ucapnya.
Sebelumnya, Pemerintah telah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada hari ini, Sabtu (3/9). Pengumuman kenaikan harga BBM langsung diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah menteri kabinet.
Harga BBM yang berubah mulai dari solar, pertalite, hingga pertamax. Pertalite dari 7.650 per liter menjadi 10.00 per liter. Solar subsidi dari 5.150 menjadi 6.800 per liter. Serta Pertamax non subsidi dari 12.500 perliter menjadi 14.500 per liter.
Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah sejatinya ingin harga BBM tidak naik. Tapi anggaran subsidi energi yang terus melonjak membuat pemerintah tak sanggup lagi membendung kenaikan harga minyak dunia.
"Pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia, saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN," kata Jokowi saat konferensi kenaikan harga BBM di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (3/9).
Namun, masalahnya, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502 triliun. Angka itu akan meningkat terus alhasil pemerintah memutuskan untuk menaikan harga.
(mdk/ded)