Dipercaya Simpan Tabungan hingga Juru Transfer, Ini Kisah Emin Agen BRILink Sahabat Para Sopir Bus
Ini kisah perjalanan Emin sebagai perintis agen BRILink di kawasan Terminal Kampung Rambutan.
Emin adalah perintis agen BRILink di kawasan Terminal Kampung Rambutan.
Dipercaya Simpan Tabungan hingga Juru Transfer, Ini Kisah Emin Agen BRILink Sahabat Para Sopir Bus
Ribuan pemudik memadati loket tiket, ruang tunggu hingga jalur bus Terminal Kampung Rambutan menjelang lebaran. Menunggu bus yang akan membawa mereka pulang ke kampung halaman.
Terminal Kampung Rambutan menjadi menjadi salah satu titik paling sibuk saat musim mudik tiba.
Jalur bus menjadi lebih ramai dari biasanya. Bus antar kota antar provinsi (AKAP) wara wiri membawa pemudik.
Penumpang yang berangkat dari terminal ini didominasi pemudik asal daerah-daerah di Jawa hingga Sumatera.
Para sopir bus itu biasa mengendarai bus jarak jauh. Waktu tempuh bisa berjam-jam. Hal itu membuat para sopir tak memiliki banyak waktu untuk melakukan transaksi di bank. Kehadiran warung Emin pun menjadi solusi.
Emin merupakan pelaku usaha toko kelontong sekaligus agen BRILink. Pria asal Ciamis ini adalah perintis agen BRILink di kawasan Terminal Kampung Rambutan.
Apa Itu BRILink?
Agen BRILink merupakan kepanjangan tangan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk melakukan transaksi keuangan.
Lewat Agen BRILink, masyarakat tidak perlu datang ke bank untuk melakukan beragam transaksi perbankan seperti transfer uang, setor tunai, tarik tunai, dan pembayaran berbagai macam tagihan.
Agen BRILink Emin diberi nama BRILink Tapa. Tapa adalah singkatan dari tabungan paguyuban. Emin bercerita perjalanannya sebagai agen BRILink di terminal tersebut. Dulu, Emin berprofesi sebagai sopir bus Mayasari Bakti sejak 1989 hingga 2001.
"Sebelum saya jadi agen BRILink ya saya pengemudi. Driver bus Mayasari, merangkap pengurus paguyuban itu," kata Emin kepada merdeka.com, Minggu (7/4).
Saat masih mengemudi bus, Emin berinisiatif membuat tabungan paguyuban sopir bus Mayasari. Emin termotivasi mengurus keuangan para sopir karena teman-temannya kesulitan menabung dan berhemat.
"Saya punya inisiatif membuat tabungan paguyuban karena rata-rata di bus itu saya dan teman-teman perantau. Jadi kalau mereka tabungan disisihin ada untuk dibawa pulang ke kampung. Hasil hari ini, enggak habis hari ini juga," ujar Emin.
merdeka.com
Juru Transfer Para Sopir Bus
Tak hanya tabungan, kata Emin, para sopir bus lantas mempercayakan berbagai urusan transaksi keuangan kepadanya. Mereka meminta tolong Emin untuk tarik tunai atau mentransfer uang kepada keluarga di kampung. Transaksi itu diambil dari uang tabungan yang dipegang Emin.
"Jadi mereka yang butuh pulsa, butuh token atau mau transfer itu mereka tinggal bilang ke saya. Nanti saya potong dari tabungan mereka, saya ambil jasanya dari situ," tutur Emin.
Karena hal ini, Emin menjadi dekat dengan Bank Rakyat Indonesia.
Setiap harinya, Emin pergi ke kantor BRI Unit Tanah Merdeka, Ciracas menyetorkan uang tabungan sopir bus. Sejak itu lah, perkenalan Emin dan BRILink terjadi.
"Waktu saya baca di koran waktu itu BRI melaunching agen BRILink, kata saya enak juga nih kalau kita punya mesin EDC, jadi sopir-sopir transfer enggak melalui sms banking lagi," kata pria asal Ciamis ini.
Emin pun berhenti menjadi sopir dan fokus menekuni profesi barunya sebagai agen BRILink sejak 2014. Dia melanjutkan, kehadiran BRILink Tapa telah membangun hubungan saling menguntungkan dengan para sopir.
Para sopir mengaku tidak perlu mengambil libur hanya untuk setor dan transfer uang ke keluarga. Sementara, Emin mendapatkan keuntungan dari biaya fee transfer dari para sopir bus AKAP. Meskipun sejak dulu, Emin sebenarnya tidak mematok biaya jasa transaksi bagi pelanggannya.
"Zaman sebelum ada BRILink Tapa, saya suka tanya ke sopir 'hari ini kenapa enggak narik,? Saya besok mau kirim uang, jadi libur dulu'. Jadi mereka untuk mengirim uang ke kampung harus antre di BRI. Akhirnya libur dulu nariknya. Tapi dengan adanya saya waktu itu, mereka sambil narik pun, di terminal turun sebentar dari bus bisa transfer," tutur Emin.
Terlebih, BRILink Tapa juga menyediakan beragam layanan yang memudahkan pekerjaan para sopir. Misalnya saja, tarik tunai, mengisi e-tol, membeli pulsa dan paket data internet hingga membayar tagihan.
Saat ini, pelanggan BRILink Tapa tak hanya para sopir, melainkan pedagang asongan, pengamen hingga warga sekitar terminal.
Dalam satu hari, sebanyak 50-70 pelanggan melakukan transaksi keuangan di warung Emin. Emin membuka layanan transaksi keuangan mulai pukul 07.00-17.00 WIB.
Volume Transaksi BRILink
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Sunarso mengungkap besaran transaksi di agen warung BRILink. Sunarso menyebut, volume transaksi agen BRILink mencapai 1.427 triliun di tahun 2023.
"Sekarang volume transaksi di agen BRILink di warung-warung itu, setahun mencapai Rp1.400 triliun bisa dibayangkan," kata Sunarso dalam acara BRI Microfinance Outlook 2024 di Menara Brilian, Jakarta, Kamis (7/3).
Sunarso mengungkap, komisi atau uang fee yang diperoleh BRI dari volume transaksi agen BRILink tersebut mencapai Rp1,6 triliun. Ada pun, uang fee yang diperoleh agen BRILink mencapai 2 sampai 3 kali lipat dari setoran fee untuk BRI.
"Agen itu terima dua sampai tiga kali lipat. Artinya yang diterima di warung itu sekitar Rp3 triliun tiap tahun," ungkap Sunarso.
Sunarso berharap tingginya volume transaksi di agen BRILink tersebut dapat menggerakkan ekonomi masyarakat hingga UMKM.
Sehingga, berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ketegangan geopolitik global.