BBWSCC kebut pengerjaan tanggul raksasa di Jakarta Utara
Kepala BBWSCC Teuku Iskandar mengatakan, masih terdapat beberapa kendala dalam pembangunan NCICD. karena masih terdapat rumah warga dan tempat usaha di sepanjang proyek tanggul.
Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) akan mempercepat penyelesaian proyek tanggul laut raksasa atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di Kelurahan Kali Baru, Cilincing Jakarta Utara. Proyek yang semula ditargetkan selesai pada 2019, dipercepat menjadi 2018.
Kepala BBWSCC Teuku Iskandar mengatakan, masih terdapat beberapa kendala dalam pembangunan NCICD. karena masih terdapat rumah warga dan tempat usaha di sepanjang proyek tanggul.
"Kendalanya masih kita temukan ada usaha-usaha yang di atas yang bersentuhan dengan garis daripada trase tanggul," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (30/8).
Dia mengungkapkan, BBWSCC membutuhkan lahan untuk persiapan rumah pompa atau polder di daerah tersebut. Namun, masih ada sekitar 148 kepala keluarga di kawasan Muara Cakung Drain yang akan dijadikan rumah polder.
Iskandar menjelaskan, nantinya 148 KK tersebut akan direlokasi ke rumah susun (rusun). Sebab saat ini Wali Kota Jakarta Utara Husein Murad telah menyiapkan tempat di Rusun Marunda.
"Yang terdekat di situ kan Rusun Marunda. Cuma apakah di Rusun Marunda ini cukup untuk memindahkan mereka? Nanti akan kita lihat. Pada prinsipnya kita akan pindahkan mereka supaya mereka lebih nyaman hidupnya, lebih baik," ujarnya.
Terkait relokasi, dia sudah melakukan sosialisasi mulai tingkat kelurahan. Nantinya sosialisasi juga aka dilakukan oleh Dinas Perumahan, dan ditargetkan penertiban selesai pada September.
"Umumnya mau sih, hanya mereka penginnya enggak jauh-jauh. Itu kan kehidupan mereka sangat tergantung dengan masalah-masalah nelayan, misalnya mereka bikin ikan asin, mereka mengupas kerang, dan sebagainya," ungkap Iskandar.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Penertiban dan Peran Serta Masyarakat Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Meli Budiastuti mengatakan, Rusun Marunda siap menampung warga yang terdampak relokasi dari proyek tersebut.
"Jadi kami sudah menjawab surat dari pada Pak Is (Kemenpupera) BBWSCC siap ditampung di Marunda karena lebih dekat dari pada lokasi lain. Lokasi yang akan ditertibkan jadi kami siap. Kalau untuk stok unit, Insya Allah ada. Kami siap mengakomodir," tutup Meli.
Baca juga:
Pemerintah gandeng Belanda kembangkan proyek tanggul raksasa
Nasib reklamasi DKI bergantung uji kelaikan proyek tanggul raksasa
Tanggul di sepanjang Pantai Utara dibangun pakai 3 sumber dana
Ini jurus jitu agar Jakarta tak tenggelam sebelum 2050
Kepala Bappenas lapor kajian tanggul laut raksasa ke Presiden Jokowi
-
Kapan Ganjar Pranowo mengomentari proyek Giant Sea Wall Prabowo? Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi santai keinginan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto untuk menggenjot proyek Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa di kawasan Pantai Utara atau Pantura Jawa.
-
Bagaimana Ganjar Pranowo menanggapi proyek Giant Sea Wall Prabowo? "Oiya saya kira ide bagus ya, Pak Prabowo yang menyampaikan? Kayak memang dia satu guru dengan saya," kata Ganjar usai menginap di rumah warga Tegal, Jawa Tengah, Kamis (11/1).
-
Kenapa Ganjar Pranowo mendukung proyek Giant Sea Wall Prabowo? Di satu sisi, Ganjar mengatakan, pembangunan tanggul raksasa itu penting menjaga ketahanan dari air laut.
-
Siapa yang sebelumnya sudah mengerjakan proyek Giant Sea Wall? Ganjar tidak menilai Prabowo meniru gagasan tersebut lantaran selama pemerintahan Presiden Joko Widodo telah dilakukannya."Karena kami pernah bekerja sama cukup lama dengan Belanda, apalagi di Demak, terus kemudian sedikit Tegal, dan Kota serta Kabupaten Pekalongan agak panjang. Pak Basuki (Menteri PUPR) sudah mengerjakan itu, bagus banget itu. Tapi memang perhitungannya musti serius betul itu," ujar Ganjar.
-
Kapan Kota Tua Jakarta dibangun? Kota ini hanya seluas 15 hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Kemudian di tahun 1619, VOC di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen, Jayakarta pun dihancurkan. Setahun kemudian, kota baru bernama Batavia dibangun oleh VOC untuk menghormati Batavieren, yaitu leluhur bangsa Belanda.
-
Siapa yang terlibat dalam mempromosikan Sail Teluk Cenderawasih di Jakarta? Warga suku Papua sedang melakukan aksi menabuh gendang saat mengkampanyekan Sail Teluk Cenderawasih di Kawasan Thamrin, Jakarta, Minggu (8/10/2023).