Berapa Tarif MRT yang Diinginkan Warga Jakarta?
PT MRT merencanakan kisaran tarif MRT sekitar Rp 8.500 atau Rp 10.000.
Mass Rapid Transit atau MRT Jakarta akan segera beroperasi dalam waktu dekat. Namun, hingga kini pemerintah masih juga belum menetapkan besaran tarif tersebut.
PT MRT merencanakan kisaran tarif MRT sekitar Rp 8.500 atau Rp 10.000. Bagaimana menurut warga Jakarta, setujukah dengan tarif tersebut?
-
Di mana MRT Jakarta berada? Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta.
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Bagaimana MRT Jakarta mengelola kerumunan saat misa berlangsung? MRT Jakarta juga menyiapkan manajemen kerumunan (crowd management) melalui penambahan petugas dan peralatan pendukung seperti pengeras suara dan rambu penunjuk arah di area stasiun.
-
Apa saja transportasi umum di Jakarta yang dulu diandalkan oleh tenaga manusia dan binatang? Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
-
Mengapa transportasi umum di Jakarta beralih ke mobil? Perkembangan pembangunan membuat kondisi jalan di DKI Jakarta yang padat membuat transportasi beralih ke mobil yang disebut oplet.
-
Apa saja yang dibangun pada MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Pembangunan Fase 2A MRT Jakarta, yang akan menghubungkan Bundaran HI-Kota, diharapkan selesai pada 2027 untuk segmen pertama.
Merdeka.com menemui beberapa orang warga Jakarta. Adi (29) mengatakan, tarif MRT sebaiknya dipatok Rp 10.000 untuk sekali perjalanan.
"Untuk tarifnya sih kalau bisa jangan terlalu mahal ya, Rp 10 ribu cukup terjangkaulah," katanya saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (21/2).
Adi mengatakan, dengan tarif yang terjangkau semua masyarakat dapat menikmati layanan MRT. "Supaya semua orang bisa menggunakan jadi ambil tarif di titik tengah aja," imbuhnya.
Saat ini, Adi lebih senang beraktivitas menggunakan Transjakarta. Jika MRT sudah jadi, dia berminat beralih Transjakarta mengingat jarak tempuh akan lebih singkat.
"Iya pasti (pakai MRT) untuk kerja sih sangat dibutuhkan kecepatannya itu," katanya.
Sama dengan Adi, warga lainnya Dede (52) mengatakan, memilih menunggu keputusan resmi pemerintah soal tarif MRT. Dia berharap tarif diberlakukan masih terjangkau warga.
"Untuk tarif sih saya nggak bisa menentukan ya, tapi sewajar-wajarnya ajalah. Biar sebanding sama kecepatan mungkin berkisar 10-15 ribuan ya," kata Dede.
Bagi pebisnis seperti Dede, keberadaan MRT memang sangat diperlukan. Oleh karenanya, dia siap beralih ke MRT karena lebih cepat. "Soalnya bagi pebisnis seperti saya, itu sih yang dibutuhkan, kecepatan," imbuhnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyerahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait tarif tiket MRT. Dia mengatakan tarif tersebut sedang dibahas.
"Tarif ideal tergantung orang, ada yang idealnya tunggu. Ada yang idealnya tergantung pendapatannya. Tetapi jalan tengahnya iyalah bagaimana mencapai ini kan sinkron," kata JK usai meninjau MRT di Stasiun Bunderan HI, Jakarta Pusat, Rabu (20/2).
Baca juga:
DPRD DKI Usul Tarif MRT Rp 10.000
Menhub Budi: Pembangunan MRT Cikarang-Balaraja Dimulai 2021
Melihat Perkembangan MRT Fase 1 yang Sudah Capai 98,59 Persen
MRT akan Beroperasi, JK Minta Warga Tak Rusak Fasilitas, Disiplin dan Budayakan Antre
JK soal Tarif Tiket MRT: Kalau Ingin Cepat dan Nyaman Harga Disesuaikan
Menhub Budi Ungkap MRT Rute Bundaran HI-Kampung Bandan Mulai Dibangun Maret
JK Sebut Indonesia Terlambat Bangun MRT, Harusnya Sejak Era 90-an