Bikin KTP DKI Jakarta habis Rp 1 juta, warga mengeluh ke Ahok
Sudah setahun lebih Mulyadi (35), mengusahakan pembuatan kartu tanda penduduknya (KTP) berubah menjadi DKI Jakarta. Selama pembuatan KTP, dia mengaku telah menghabiskan lebih dari Rp 1 juta. Kesal lantaran prosesnya terlalu lama, dia mengadukan masalah ini kepada Basuki T Purnama alias Ahok.
Sudah setahun lebih Mulyadi (35), mengusahakan pembuatan kartu tanda penduduknya (KTP) berubah menjadi DKI Jakarta. Selama pembuatan KTP, dia mengaku telah menghabiskan lebih dari Rp 1 juta. Kesal lantaran prosesnya terlalu lama, dia mengadukan masalah ini kepada Basuki T Purnama alias Ahok.
Kebetulan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua ini sedang blusukan ke Pasar Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat. "KTP saya pindah ke sini, awalnya saya tinggal di Solo lalu mengurus ke DKI, tapi udah lebih setahun enggak jadi juga," keluh Mulyadi kepada Ahok di lokasi, Selasa (1/11).
Warga Sunter Jaya, Jakarta Utara ini mengungkapkan, sudah mengusahakan berbagai cara agar KTP segera jadi. Bahkan dia mengaku pernah memberikan sejumlah uang kepada Dinas kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta, namun nominalnya enggan diungkapkan.
"Lama setahun lebih. Sudah sejuta lebih keluar. Kan buat ongkos mondar mandir di dinas dukcapil. Di sana minta duit juga, ada sekitar Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu," terangnya.
Ternyata Basuki atau akrab disapa Ahok itu meminta Mulyadi untuk bersabar. Sebab, blangko untuk mencetak KTP dari Kementerian Dalam Negeri Masih sulit.