BPBD DKI: Banjir Telah Surut dan Tidak ada Pengungsi
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, lima korban ini meninggal saat banjir pada 18-19 Februari 2021.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto menyatakan banjir di sejumlah wilayah Ibu Kota sudah surut hingga Minggu (21/2) malam.
"Sudah surut semua sejak tadi malam dan pengungsi sudah balik ke rumah masing-masing," kata Sabdo saat dihubungi Liputan6.com, Senin (22/2).
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Di mana banjir Jakarta pada tahun 1960 terjadi? Mengutip dari buku Sejarah Kota Jakarta 1950-1980 karya Edi Setyawati dkk mengatakan, pada awal tahun 1960 terjadi banjir di Jakarta, setelah mengalami musim hujan yang hebat sehingga 7 kelurahan sangat menderita, terutama daerah Grogol dan sekitarnya.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
Sebelumnya, lima orang menjadi korban banjir Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengucapkan duka cita atas meninggalnya kelima warga tersebut.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, lima korban ini meninggal saat banjir pada 18-19 Februari 2021.
"Kita berduka cita bahwa ada korban meninggal jumlahnya 5 orang, dan 4 dari 5 ini adalah anak-anak," kata Anies saat meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Minggu (21/2).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu meminta orang dewasa menegur dan melarang anak-anak bermain-main saat banjir.
Sebab, informasi yang didapatnya, anak-anak kerap bermain di tengah banjir tanpa menyadari bahaya arus, tegangan listrik atau lubang dalam yang dapat membahayakan nyawa.
"Bermain di tempat-tempat seperti ini sering berisiko. Ada lubang, arus yang tak terduga akhirnya terjadilah peristiwa yang tidak kita inginkan," ucap Anies Baswedan.
Reporter: Ika Defianti
Baca juga:
8 Kelurahan di Jakarta Barat Terdampak Banjir
2 Hari Mengungsi di Sekolahan Akibat Banjir
Sempat Surut, Banjir Kembali Rendam Permukiman di Tanah Rendah
Anies Berkisah Keluarga Bagikan Makanan untuk Korban Banjir 'Dalam Senyap'
6 RW di Kembangan Utara Banjir, Warga Mengungsi ke Kantor Kelurahan hingga RPTRA