Cakupan Layanan Air Perpipaan di Jakarta Masih 65 Persen
Dia menyebutkan, meskipun Jakarta dilintasi belasan sungai dan waduk namun hanya 6 persen yang dapat dijadikan sebagai air baku untuk diolah menjadi layak minum. Sementara 81 persen kebutuhan air baku Jakarta berasal dari Waduk Jatiluhur.
Direktur Utama PAM Jaya, Bambang Hernowo mengatakan cakupan layanan air perpipaan di Jakarta hingga Juli 2020 masih sebesar 65 persen. Ditargetkan, pada 2030 layanan air perpipaan sudah mencapai 100 persen.
"Kita lihat bahwa saat ini cakupan layanan kita adalah 65 persen sementara jumlah pelanggan adalah 907.000 pelanggan sampai Juli," ucap Bambang dalam webinar, Rabu (1/9).
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Di mana letak Air Terjun Api Abadi? Air terjun api abadi merupakan air terjun kecil bernuansa pedesaan yang terletak di New York Barat.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Apa yang dimaksud dengan "air putih" di Indonesia? Meskipun tidak memiliki warna sama sekali alias bening, namun air minum di Indonesia selalu disebut dengan istilah ‘air putih’.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kapan air liur anjing dianggap najis? Air liur anjing tergolong sebagai najis berat atau mughaladhah, yang artinya harus dibersihkan dengan cara yang khusus agar suci kembali.
Dia menyebutkan, meskipun Jakarta dilintasi belasan sungai dan waduk namun hanya 6 persen yang dapat dijadikan sebagai air baku untuk diolah menjadi layak minum. Sementara 81 persen kebutuhan air baku Jakarta berasal dari Waduk Jatiluhur.
Bambang menjelaskan, minimnya pemanfaatan air dari sungai-sungai melintasi Jakarta karena mutu dari air tersebut di bawah standar. Sehingga, kata dia, ini penyebab cakupan layanan air perpipaan di Jakarta belum mencapai angka ideal yakni 85 persen.
Dia menyebutkan, per hari air yang mengalir di Jakarta di tiap detiknya sebanyak 20.725 liter. Jika untuk memenuhi standar cakupan layanan 100 persen pada 2030 nanti, maka air yang dibutuhkan per detiknya sebanyak 33.735 liter.
"Air yang mengalir ke Jakarta itu kurang lebih 20.725 liter per detik. Dari ini semua kita masih kekurangan kurang lebih 13.000 liter per detik," ujarnya
Lebih lanjut, Bambang menuturkan, dari lima kota administrasi di Jakarta, Jakarta Barat dan Utara merupakan zona merah. Artinya, daerah tersebut tidak memiliki akses perpipaan. Banyak faktor penyebab daerah tersebut tidak memiliki akses, salah satunya tidak adanya sumber alternatif air baku.
"Kita tahu daerah yang merah itu adalah daerah Barat dan Utara DKI Jakarta di mana tidak ada sumber alternatif air yang bisa dipakai. Sehingga sampai dengan saat ini kami kemudian prioritas bagaimana melayani daerah-daerah yang saat ini berwarna merah tersebut. Dan tentunya ini sebuah kerja yang tidak biasa-biasa saja," tandasnya.
(mdk/eko)