Cegah klaim KJS membengkak, Ahok bikin sistem paket
Sistem ini akan diluncurkan pada April tahun ini.
Program Kartu Jakarta Sehat (KJS) terus diperbaiki. Nantinya, dalam praktik penggunaan KJS akan mengelompokkan daftar grup penyakit dalam INA CBGs (Indonesia Case Based Groups). Sistem ini akan diluncurkan pada April tahun ini.
"Jadi sistem itu gini, di INA CBGs ini, jadi per kasus gitu loh. Demam berdarah, misalnya. Diperkirakan (pengobatan) berapa hari itu satu paket. Sehingga obat-obat pun sudah ada," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Hotel Lumire Jakarta, Jumat (22/3),
Ahok menjelaskan, obat-obatan yang tersedia akan terdaftar dalam komputer sesuai dengan penyakit si pasien. Sehingga jika terjadi pemberian obat di luar yang sudah ditentukan dalam paket, maka komputer secara otomatis akan menolak.
Menurut Ahok, sistem ini juga akan menjadi pengawasan anggaran yang dikeluarkan oleh rumah sakit agar tidak terjadi kekeliruan dalam penagihan. Sistem komputer akan menyeleksi pengobatan mana yang sudah didaftarkan dalam paket.
Meski terlihat lebih praktis dan efisien, Ahok mengakui bukan berarti sistem ini tidak ada kekurangan. "Ini pasti akan ada, namanya juga baru pasangkan, pertama pasang akan ada masalah, kita jalanin lah," tandasnya.
Sementara itu, di tempat yang sama Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati menegaskan untuk implementasi kebijakan tersebut pihaknya sedang mengebut. "Kami maraton makanya ini," ujarnya.
Sistem ini bekerjasama dengan 92 rumah sakit yang ada di seluruh DKI Jakarta, terdiri dari RSUD maupun RS Swasta. "22 pemerintah, berarti 70 RS Swasta di DKI," ucapnya.